Malaysia Buka Pintu bagi Turis dan Pekerja Asing November Mendatang, Indonesia Termasuk?
Kompas dunia | 22 Oktober 2021, 22:17 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV – Malaysia menyatakan pada Jumat (22/10/2021) akan kembali membuka pintu bagi para pekerja asing untuk mengatasi krisis tenaga kerja.
Negeri jiran itu juga akan mengizinkan turis berkunjung ke pulau wisata Langkawi di utara bulan depan tanpa karantina.
Langkawi Dibuka 15 November
Melansir Associated Press, Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, pemerintah Malaysia akan membuka kembali Langkawi pada 15 November.
Ini akan menjadi kali pertama turis asing diizinkan masuk kembali sejak Malaysia ditutup pada Maret 2020 di awal pandemi. Malaysia membuka Langkawi sebagai ukuran acuan selama 3 bulan, sebelum membuka wilayah lain negara itu.
Keputusan itu diumumkan menyusul menurun drastisnya angka kasus Covid-19. Selain itu, tingkat vaksinasi Malaysia juga sudah cukup tinggi, mencapai sekitar 94 persen orang dewasa, atau sekitar 72 persen dari seluruh populasi.
Angka penularan harian telah menyusut hingga di bawah 7.000, dari sebelumnya yang mencapai lebih dari 200.000 kasus di bulan Agustus 2021. Sejauh ini, Malaysia telah mencatat total 2,41 juta kasus, dengan lebih dari 28.000 kematian.
Baca Juga: Perempuan Tua dengan 9 Anak Dihukum Mati di Malaysia, Ini Penyebabnya
PM Ismail menegaskan, hanya turis dari sejumlah negara tertentu yang akan diizinkan masuk pada awalnya. Daftarnya, katanya, akan segera dirilis. Para turis asing ini harus menjalani tes Covid-19 tiga hari sebelum keberangkatan dan selama masa tinggal.
Pelancong juga harus memiliki asuransi perjalanan senilai setidaknya 80.000 dolar (atau setara Rp1,1 miliar), dan tinggal selama minimal 3 hari dan melibatkan seorang pemandu wisata setempat.
Sektor Perkebunan Dibuka
Pemerintah Malaysia juga setuju untuk mengizinkan para pekerja asing kembali untuk bekerja di sektor perkebunan. Namun, perizinannya akan ditentukan kasus per kasus.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press