> >

Aktor Prancis Korban Pelecehan di Lingkungan Gereja Katolik Buka Suara dengan Lakon Teater

Kompas dunia | 11 Oktober 2021, 22:57 WIB
Korban pelecehan seksual di lingkungan Gereja Katolik Prancis yang angkat bicara, Laurent Martinez, pada Kamis (7/10/2021). (Sumber: Michel Euler/Associated Press)

PARIS, KOMPAS.TV - Gereja Katolik Prancis digegerkan dengan skandal pelecehan seksual terhadap anak-anak yang telah terjadi selama 70 tahun terakhir. Pada Selasa (5/10/2021), tim investigasi melaporkan bahwa kira-kira 330.000 anak-anak dilecehkan di lingkungan gereja sejak 1950-an.

Laporan yang dirilis menyebut pelaku terdiri dari sekitar 3.000 pendeta dan orang-orang yang terlibat dalam Gereja. 

Salah satu korban, Laurent Martinez, angkat bicara baru-baru ini. Pria yang kini menjadi aktor itu mengungkapkan kejadian yang menimpanya empat puluh tahun lalu.

Dalam wawancara bersama Associated Press, Martinez mengaku dilecehkan seorang pendeta saat berusia delapan tahun.

Martinez pun mengangkat cerita pelecehannya ke lakon teater ciptaannya berjudul “Pardon?”.

Lakon ini menunjukkan konsekuensi mengerikan bagi korban dan bagaimana pengungkapan bisa membantu pemulihan korban.

Baca Juga: 216.000 Anak Mayoritas Laki-Laki Jadi Korban Pelecehan Seksual di Gereja Katolik Prancis

Lakon itu ditampilkan Martinez kepada para uskup pada awal tahun ini, jelang pengungkapan skandan pelecehan di lingkungan Gereja Prancis.

Bagi Martinez, ingatan soal pelecehan yang menimpanya pun masih jelas. Ia dilecehkan oleh seorang pendeta yang mengampu kelas katekese. 

Saat sendirian, pendeta itu disebut menciumnya dan menyentuh kemaluannya. Suatu hari, pendeta tersebut membawa Martinez ke apartemen dan memaksanya melakukan seks oral.

Martinez kemudian melapor kepada orang tuanya. Mereka membuat laporan ke keuskupan. Hasilnya, pendeta yang melecehkan Martinez dipindahkan tanpa hukuman apa pun.

Martinez menyembunyikan trauma pelecehan selama berpuluh tahun. Ia baru bisa bercerita kepada anak-anaknya pada 2019.

“Bagi saya, hubungan seksual selalu terpancang dalam diri saya sebagai sesuatu yang terlarang. Jadi sangat sulit bagi saya untuk melaluinya, dan saya harus mencari pasangan yang sangat sabar,” kata Martinez.

Aktor yang kini berusia 52 tahun itu memutuskan angkat bicara karena tak kuat menahan trauma. “Saya berpikir: saya harus melakukan sesuatu, tidak bisa dibiarkan seperti ini,” ucapnya.

“Saya sudah lama kesakitan, dan sekarang saya seorang aktor. Jadi, saya memeragakan rasa sakit saya. Rasa sakit itu tidak membelenggu saya lagi,” imbuh Martinez.

Temuan pelecehan masif yang juga dialami Martinez mengejutkan banyak pihak. Namun, ia mengaku pesimistis atas dampak dari laporan tersebut. Menurutnya pihak Gereja “tidak menunjukkan keterdesakan” untuk menangani masalah ini.

Laporan investigasi menyebut terdapat upaya sistematis untuk menutupi kasus-kasus pencabulan di lingkungan gereja.

Laporan itu pun merekomendasikan berbagai hal untuk memastikan pelecehan tidak berulang, salah satunya menyarankan kebijakan yang akan menginstitusionalisasi kewajiban Gereja membantu dan mendengar para korban.

Baca Juga: 5 Jenis Pelecehan Seksual yang Sering Terjadi di Ruang Publik


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU