Taliban Sebut AS Setuju Berikan Bantuan Kemanusiaan untuk Afghanistan, tapi...
Kompas dunia | 11 Oktober 2021, 10:11 WIBKABUL, KOMPAS.TV – Amerika Serikat (AS) setuju untuk memberikan bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan yang berada di ambang krisis ekonomi, namun demikian Negeri Paman Sam masih menolak untuk memberikan pengakuan politik kepada penguasa baru Afghanistan, yaitu Taliban. Hal ini diungkapkan oleh Taliban, Minggu (10/9/2021).
Taliban mengatakan, pembicaraan yang diadakan di Doha, Qatar tersebut, berjalan dengan baik. Washington setuju memberikan bantuan kemanusiaan kepada Afghanistan, setelah Taliban setuju untuk tidak menghubungkan bantuan dengan pengakuan formal terhadap pemerintahan Taliban.
Baca Juga: Kabur dari Taliban, 35 Pemain Sepak Bola Perempuan Afghanistan Akhirnya Ditampung Inggris
AS memperjelas bahwa pembicaraan itu sama sekali bukan merupakan sinyal pengakuan terhadap Taliban, yang mulai berkuasa pada 15 Agustus setelah pemerintah bentukan AS runtuh.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyebut diskusi itu terus terang dan profesional. Pihak AS menegaskan kembali bahwa Taliban akan diadili atas tindakan mereka.
"Delegasi AS fokus pada masalah keamanan dan terorisme dan perjalanan yang aman bagi warga AS, warga negara asing lainnya serta mitra kami di Afghanistan. AS juga fokus pada hak asasi manusia, termasuk partisipasi perempuan dan anak perempuan dalam semua aspek masyarakat Afghanistan," katanya dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari The Associated Press.
Juru bicara politik Taliban, Suhail Shaheen, mengatakan bahwa menteri luar negeri sementara gerakan itu meyakinkan AS, bahwa Taliban berkomitmen untuk tidak membiarkan tanahnya digunakan oleh para ekstremis, untuk melancarkan serangan terhadap negara lain.
Baca Juga: Taliban Beri Peringatan ke AS, Diminta Tak Usik Rezim Mereka di Afghanistan
ISIS yang merupakan musuh Taliban, telah mengaku bertanggung jawab atas sejumlah serangan baru-baru ini di Afghanistan, termasuk bom bunuh diri yang menewaskan 46 minoritas Muslim Syiah Jumat lalu. Washington menganggap ISIS sebagai ancaman teroris terbesar yang berasal dari Afghanistan.
“Kami dapat menangani Daesh (ISIS) secara independen,” kata Shaheen.
Selama pertemuan dengan Taliban, para pejabat AS diperkirakan juga menekan Taliban untuk mengizinkan warga AS dan warga lainnya untuk meninggalkan Afghanistan.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press