Polisi India Menahan Ratusan Orang di Kashmir Menyusul Serentetan Pembunuhan Terencana
Kompas dunia | 10 Oktober 2021, 22:00 WIBKematian terakhir adalah dua guru dari komunitas minoritas Sikh dan Hindu, yang ditembak oleh orang-orang bersenjata di sebuah sekolah yang dikelola pemerintah di Srinagar pada Kamis (7/10/2021).
Seorang laki-laki ditembak mati oleh pasukan keamanan pada Kamis ketika mobilnya tidak berhenti di sebuah pos pemeriksaan.
Kematian mereka terjadi dua hari setelah tiga warga sipil tewas dalam penembakan di jalan berbeda lokasi dalam rentang waktu 90 menit.
Sebuah kelompok militan yang relatif baru, menamakan dirinya Front Perlawanan, mengklaim bertanggung jawab atas kematian terbaru dan menuduh mereka yang tewas sudah bekerja untuk "pasukan tentara bayaran penjajah dan antek penjajah".
Pernyataan yang hanya dikeluarkan dalam bahasa Inggris itu beredar di berbagai grup WhatsApp dan tidak dapat diverifikasi secara independen.
Baca Juga: PBB Laporkan Penyiksaan Kejam Pada Tahanan Politik Kashmir di India
Pembunuhan itu menimbulkan ketakutan di kalangan minoritas Kashmir, di mana media lokal melaporkan banyak yang melarikan diri dari wilayah tersebut.
Pada Sabtu (9/10/2021), Human Rights Watch menyerukan agar para tersangka pelaku serta pasukan keamanan India yang dituduh melakukan pelanggaran termasuk pelecehan, penyiksaan dan pembunuhan di luar proses hukum untuk dimintai pertanggungjawaban atas tindakan mereka.
"Warga Kashmir terjebak dalam kekerasan tanpa akhir dari serangan oleh militan dan pelanggaran oleh otoritas pemerintah dan pasukan keamanan," kata direktur HRW Asia Selatan Meenakshi Ganguly dalam sebuah pernyataan.
Kelompok pemberontak Kashmir memerangi tentara India selama lebih dari tiga dekade, menuntut kemerdekaan bagi Kashmir atau menuntut agar bisa bergabung dengan Pakistan.
Konflik tersebut telah menewaskan puluhan ribu warga sipil, tentara dan pemberontak.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/France24/AFP