Presiden Taiwan Bersumpah akan Jaga Kemerdekaan dari Ancaman China
Kompas dunia | 10 Oktober 2021, 21:54 WIBTAIPEI, KOMPAS.TV - Presiden Taiwan Tsai Ing-wen bersumpah akan mempertahankan negara-pulau itu dari ancaman reunifikasi China.
Hal tersebut disampaikan di tengah meningkatnya ketegangan antara Taipei dan Beijing.
Presiden Taiwan berpidato ketika peringatan hari nasional Republik China yang jatuh pada 10 Oktober.
Taiwan memperingati hari tersebut dengan parade militer yang jarang dilakukan.
“Kami akan berusaha sekeras mungkin untuk mencegah status quo (kedaulatan Taiwan) diubah secara sepihak,” kata Presiden Tsai sebagaimana dikutip Associated Press.
Baca Juga: Presiden Xi Jinping Desak Reunifikasi Damai Usai Jet China Sisir Udara Taiwan
“Kami akan lanjut memperkuat pertahanan nasional dan mendemonstrasikan keinginan kami untuk mempertahankan diri, dengan tujuan meyakinkan bahwa tidak ada yang bisa menekan Taiwan untuk mengambil tawaran yang diberikan China,” imbuhnya.
Sebelumnya, China berupaya mendesak rencana reunifikasi dengan Taiwan. Presiden Xi Jinping meyebut reunifikasi “damai” masih mungkin.
Taiwan sendiri selama ini dianggap China sebagai bagian negaranya. Namun, negara-pulau itu sejatinya memiliki pemerintahan sendiri sejak memisahkan diri pada 1949.
“Tawaran China tidak menyodorkan kehidupan yang bebas dan demokratis bagi Taiwan, ataupun kedaulatan bagi 23 juta rakyat kami,” lanjut Presiden Tsai.
Setahun belakangan, China kerap mengintimidasi Taiwan untuk memaksakan usulan reunifikasi mereka.
Sejak September tahun lalu, dilaporkan bahwa lebih dari 800 jet tempur China terbang ke wilayah Taiwan.
Menanggapi ancaman China, Taiwan memperkuat kerja sama dengan Jepang, Australia, dan Amerika Serikat.
Setelah Presiden Tsai berpidato, militer Taiwan memamerkan berbagai alutsista yang dimiliki.
Alutsista itu termasuk jet tempur F-16, Indigenous Defense Fighters, serta Mirage 2000; juga helikopter, serta berbagai kendaraan lapis baja dan peluncur roket.
Taiwan menegaskan posisi mereka terhadap desakan China dan meningkatkan potensi konflik.
Sementara sebelumnya, Presiden Xi Jinping menegaskan bahwa rencana reunifikasi tak bisa ditawar.
“Tidak ada yang bisa meremehkan keinginan kuat, kehendak, dan kemampuan rakyat China dalam mempertahankan kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata Presiden Xi Jinping.
Baca Juga: Senator Prancis Sebut China Tebar Ancaman Serius ke Taiwan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Fadhilah
Sumber : Associated Press