Foto Reynhard Sinaga, Pelaku Pemerkosaan Terbesar di Inggris Babak Belur Dihajar Korban
Kompas dunia | 6 Oktober 2021, 10:43 WIBLONDON, KOMPAS.TV - Kepolisian Manchester untuk pertama kalinya merilis foto Reynhard Sinaga, warga Indonesia yang dinyatakan bersalah dalam kasus yang digambarkan sebagai perkosaan terbesar di Inggris, saat ditangkap pada 2017.
Reynhard diperkirakan telah memperkosa sedikitnya 48 pria di apartemennya di Machester, Inggris.
Dalam foto yang dirili Senin (4/10/2021), Reynhard tampak babak belur dengan lebam di kedua matanya. Beberapa lembar selotip medis menutup luka-luka di bagian alis mata.
Reynhard ditangkap setelah seorang korbannya siuman saat diperkosa dan melakukan perlawanan. Dia dipukuli oleh salah satu korbannya yang seorang atlet.
Baca Juga: Korban Perkosaan Reynhard Sinaga Akhirnya Angkat Bicara
Polisi merilis foto ini untuk pertama kalinya jelang penayangan film dokumenter BBC berjudul Catching a Predator, yang mengisahkan investigasi polisi dalam usaha mereka menangkap Reynhard.
Kepolisian meyakini korban mahasiswa doktoral ini mencapai lebih dari 200 pria.
Daniel, korban Reynhard yang pertama kali membuka identitasnya, mengaku dirinya "tidak ingat apa-apa" ketika siuman di apartemen Reynhard.
Dia baru tahu bahwa dirinya merupakan korban pemerkosaan ketika detektif Manchester menunjukkan foto-foto ketika dia diperkosa, dua tahun kemudian.
"Sungguh mengerikan melihat diri Anda begitu tak berdaya dalam foto-foto yang diambil orang lain," katanya.
"Anda bisa lihat aku (seperti) koma. Aku terlihat mati," katanya seperti dikutip dari BBC.
Berbicara kepada BBC Two dalam dokumenter bertajuk Catching a Predator, Daniel mengaku memutuskan angkat bicara untuk membantu para korban Reynhard.
Baca Juga: Reynhard Sinaga Mungkin Tak Akan Pernah Menghirup Udara Bebas
"Sebagai seorang pria dan mengatakan bahwa saya telah diperkosa adalah hal yang sulit. Itu membuatmu merasa sangat tak berdaya," ujarnya.
Daniel menjadi korban ketika dirinya sedang merayakan ulang tahunnya bersama teman-temannya pada 2015. Dia terpisah ketika mereka pergi menumpang taksi ke rumah masing-masing.
"Saya perlu ke toilet jadi saya pergi ke gang. Saya tidak ingat apa-apa setelah itu," katanya. Keesokan paginya, dia terbangun di sofa dengan berpakaian lengkap. Dia merasa grogi dan tidak dapat mengingat apapun.
"Lalu saya melihat kaki seseorang berjalan dan saya hanya membeku. Dan kemudian mereka meninggalkan ruangan. Saya baru saja bangun dan berlari keluar pintu," ujarnya.
Daniel mengatakan dia tidak pernah berpikir untuk melapor pada polisi karena dia meragukan apa yang telah terjadi.
Kemudian pada Juni 2017, seorang detektif yang menginvestigasi kasus Reynhard datang menemuinya. Detektif itu memberitahunya apa yang terjadi pada jam-jam yang hilang dari ingatannya itu.
"Saya bisa melihat cara dia melihat saya [bahwa] dia mengenali saya," katanya.
Daniel mengatakan, detektif itu menunjukkan foto-foto serangan yang terjadi pada malam itu. "Tidak dapat disangkal itu adalah saya. Anda bisa melihat tato saya," ujarnya.
"Ada sedikit kelegaan karena Anda tahu apa yang akhirnya terjadi dan Anda bisa memahaminya. Tetapi mungkin bukan kelegaan itu yang Anda inginkan," katanya.
Reynhard akhirnya ditangkap ketika korban terakhirnya sadar ketika sedang ia perkosa. Sang korban kemudian melawan dan menyerangnya, kemudian melapor kepada polisi.
Baca Juga: Jaksa Banding, Reynhard Sinaga Jalani Sidang Lagi. Hukuman Seumur Hidup?
Polisi pun kemudian memeriksa Reynhard dan memeriksa telepon genggamnya. Betapa mengejutkan, ternyata telepon Reynhard penuh dengan rekaman tindakan bejatnya yang jika diakumulasi berdurasi ratusan jam.
Polisi pun menyelidiki kasus pemerkosaan terbesar dalam sejarah Inggris ini.
Detektif Sersan Kimberley Hames-Evans mengatakan rekaman yang ditemukan di telepon itu sebagai sesuatu yang mengerikan.
Reynhard Sinaga dihukum penjara seumur hidup oleh Pengadilan Manchester, Inggris, pada Januari 2020 setelah dinyatakan bersalah dalam 159 kasus perkosaan dan serangan seksual terhadap 48 korban pria, selama rentang waktu 2,5 tahun dari 1 Januari 2015 sampai 2 Juni 2017.
Hakim Suzanne Goddard dalam putusannya pada Senin (06/01/20) menggambarkan Reynhard sebagai "predator seksual setan" yang "tidak akan pernah aman untuk dibebaskan."
Dalam catatan pengadilan terungkap bahwa pria berusia 38 tahun itu "membuntuti" calon korban yang terpisah dari teman-temannya saat berhura-hura pada malam hari.
Reynhard Sinaga kemudian menggiring calon korbannya ke apartemennya di Jalan Princess, Kota Manchester.
Penulis : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV