Pembatasan Virus Corona Dihapus, Norwegia Malah Ricuh
Kompas dunia | 27 September 2021, 09:18 WIBOSLO, KOMPAS.TV — Secara tiba-tiba, pemerintah Norwegia pada Jumat (24/9/2021) mengumumkan dihapusnya pembatasan-pembatasan yang dilakukan karena virus corona. Setelah lebih dari satu tahun hidup dalam pembatasan sosial, warga Norwegia akhirnya merayakan kebebasan mereka, yang sayangnya berakhirnya ricuh.
Polisi Norwegia pada Minggu (26/9/2021) melaporkan puluhan kasus gangguan keamanan, bentrokan, kekerasan dan perkelahian massal di beberapa kota. Kericuhan terjadi setelah jalan, bar, restoran, dan klub malam dipenuhi orang-orang yang merayakan berakhirnya pembatasan Covid-19.
Pengumuman tak terduga dari Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg, mengejutkan banyak orang dan menyebabkan kekacauan di ibukota, Oslo, dan beberapa kota lainnya.
Baca Juga: Indonesia Akhiri Kerjasama Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca dengan Norwegia
"Sudah 561 hari sejak kami memperkenalkan tindakan terberat di Norwegia di masa damai," kata Solberg pada konferensi pers hari Jumat. "Sekarang waktunya telah tiba untuk kembali ke kehidupan sehari-hari yang normal," ujarnya.
Perayaan atas berakhirnya pembatasan sosial ini dimulai pada Sabtu sore dan berlangsung hingga Minggu dini hari. Polisi mengatakan kerusuhan dilaporkan di beberapa tempat, termasuk di kota Bergen dan Trondheim, tetapi situasinya terburuk terjadi di Oslo.
Antrean panjang terlihat di klub malam, bar dan restoran di Oslo pada Sabtu malam. Polisi mencatat setidaknya terjadi 50 perkelahian dan gangguan keamanan pada malam hari. Sertifikat status vaksinasi maupun hasil tes negatif tidak diperlukan untuk memasuki tempat-tempat hiburan di Norwegia.
“Itulah yang saya prediksi akan terjadi,” kata manajer klub malam Johan Hoeeg Haanes dengan marah. “Itu adalah situasi yang mengancam jiwa karena mereka (pemerintah) tidak memberi kami pemberitahuan setidaknya beberapa hari sebelumnya. Ini adalah situasi yang berbahaya, karena polisi mengatakan semua tempat penuh sesak,” ujarnya seperti dikutip dari The Associated Press.
Perdana Menteri Solberg menanggapi kritik atas langkah tiba-tiba untuk dibukanya kembali aktivitas masyarakat. Ia mengatakan para ahli kesehatan Norwegia telah mendukung tindakan pemerintah tersebut.
Baca Juga: Partai Buruh Menangi Pemilu Norwegia, Skandinavia Dikuasai Koalisi Sayap Kiri
“Kami tidak akan memberlakukan tindakan ketat, kecuali jika dibenarkan secara profesional. Orang-orang harus dibiarkan hidup sesuai keinginan mereka,” kata Solberg.
Norwegia adalah negara kedua di kawasan Nordik yang mencabut pembatasan Covid-19 setelah Denmark melakukannya pada 10 September lalu.
Lebih dari 76% populasi Norwegia saat ini telah menerima satu dosis vaksin, dan hampir 70% warga telah mendapatkan dosis kedua vaksin Covid-19.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Associated Press