> >

Sempat Ditenggelamkan, "Kota Hantu" Ini Kembali Muncul 64 Tahun Kemudian

Kompas dunia | 23 September 2021, 15:51 WIB
Peninggalan di kota hantu yang muncul lagi setelah tenggelam selama 64 tahun. (Sumber: Twitter@DevonDewey)

UTAH, KOMPAS.TV - Sebuah “Kota Hantu” di Amerika Serikat (AS) yang sempat tenggelam selama 64 tahun, akhirnya muncul lagi.

Hal itu diketahui setelah drone yang dikendalikan Devon Dewey memperlihatkan rekaman fondasi dari kota yang sempat ditenggelamkan saat pembangunan waduk.

Nama "kota hantu" itu sejatinya Kota Rockport di Utah, AS. Menghilang sepenuhnya pada 1957, setelah dibangunnya Waduk Wanship.

Saat itu dilaporkan ada 27 keluarga tinggal di kota kecil yang berlokasi di bagian tersempit dari Lembah Weber di mulut Three Mile Canyon.

Baca Juga: Ayah Bunuh Teman yang Lecehkan Putri Kecilnya, Sempat Disuruh Gali Kuburnya Sendiri

Ketika itu para penduduk protes terhadap pembangunan waduk, namun pemerintah tetap melanjutkannya dan membeli seluruh lembah.

Setelah bangunan Waduk jadi, kota kecil Rockport langsung ditenggelamkan.

Namun, pekan lalu seorang pengendali drone Devon Dewy memperlihatkan fondasi dari kota lama yang muncul lagi dan membagikannya di Twitter.

“Sangat menarik berdiri di depan waduk dan melihat jejak samar fondasu rumah-rumah tua dan jalan di bawah tempat air biasanya berada,” ujar Dewy dikutip dari Mirror.

“Keseluruhan area sangat datar dan berbagai bentuk, jadi meski fondasinya sudah tua dan kebanyakan hilang, Anda masih bisa melihatnya jika tahu ke mana harus melihat,” tambahnya.

Kota Rockfort sendiri pertama kali terbentuk pada 1860.

Baca Juga: Perempuan India Disiram Air Keras karena Melawan saat Akan Diperkosa, Pelaku Ditangkap dan Diarak

Setelah pemerintah AS membeli tanah di wilayah tersebut, sejumlah bangunan kemudian dipindahkan ke Desa Pionees di Taman Bermain Lagoon, Farmington sebelum kota ditenggelamkan.

Namun, kekeringan yang terjadi tahun ini membuat air berkurang banyak sehingga kota yang hilang itu muncul lagi.

Meski ketinggian air menurun, tanah di sana kemungkinan berlumpur karena bertahun-tahun berada di bawah air.

Pejabat setempat menyarankan orang-orang untuk berhati-hati dan menggunakan drone jika ingin melihat sisa-sisa “Kota Hantu”.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : Mirror


TERBARU