> >

Prancis Akui Alami Krisis Kepercayaan terhadap AS

Kompas dunia | 21 September 2021, 08:06 WIB
Kapal selam Prancis FNS Amethyste (S605) transit di Sungai Thames dalam persiapan menuju Pangkalan Kapal Selam Angkatan Laut New London di Groton, Amerika Serikat, 1 September 2021. Kesepakatan penjualan kapal selam antara AS, Inggris dan Australia yang dibuat baru-baru ini telah membuat Prancis meradang. (Sumber: Angkatan Laut AS via AP)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Diplomat top Prancis menyatakan bahwa mereka mengalami krisis kepercayaan kepada Amerika Serikat (AS), setelah AS menjalin kesepakatan dengan Inggris dan Australia.

Prancis kemudian membatalkan pertemuan dengan pejabat Inggris dan Australia, lalu mencoba untuk menggalang sekutunya di Uni Eropa.

Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan, negara-negara Eropa tidak akan membiarkan Washington meninggalkan Prancis, ketika mereka membentuk kebijakan luar negeri.

Le Drian mengatakan, negaranya terjepit oleh kesepakatan kapal selam antara AS, Inggris, dan Australia, yang menyebabkan Prancis kehilangan kontrak untuk menjual kapal selam kepada Australia.

Washington, London, dan Canberra mengatakan kesepakatan itu memperkuat komitmen mereka terhadap kawasan Indo-Pasifik dan secara luas dilihat sebagai upaya untuk melawan China.

Baca Juga: PM Australia Tak Menyesal Batalkan Perjanjian Kapal Selam dengan Prancis: Demi Kepentingan Negara

Tetapi Le Drian, yang berada di New York untuk mewakili Prancis dalam Sidang Majelis Umum PBB, mengatakan, kesepakatan itu adalah pelanggaran brutal yang tak terduga dan tidak dapat dijelaskan.

Australia dan Inggris bersikeras bahwa krisis diplomatik tidak akan memengaruhi hubungan jangka panjang mereka dengan Prancis. Bahkan setelah Paris menarik duta besarnya untuk AS dan Australia untuk pertama kalinya dalam sejarah, karena kesepakatan itu.

“Ada krisis kepercayaan di luar fakta bahwa kontrak (pembelian kapal selam) telah dilanggar, seolah-olah Eropa sendiri tidak memiliki kepentingan untuk mempertahankan wilayah itu,” kata Le Drian seperti dikutip dari The Associated Press.

“Kepentingan fundamental Eropa perlu diperhitungkan oleh Amerika Serikat yang merupakan sekutu kita. Dan orang-orang Eropa tidak boleh ketinggalan dalam strategi yang dipilih oleh Amerika Serikat,” katanya.

Dia mengatakan, negara-negara Eropa perlu menyusun prioritas dan strategi mereka sendiri dan mendiskusikannya dengan AS.

Baca Juga: Merasa Dikadali Australia dalam Kesepakatan Pembelian Kapal Selam, Prancis Tarik Duta Besarnya

Le Drian juga bertemu dengan menteri luar negeri dari 26 negara Uni Eropa lainnya untuk membahas konsekuensi dari kesepakatan kapal selam dan visi Prancis untuk Eropa yang lebih independen secara strategis.

Sebelumnya, Prancis juga mendapat dukungan dari Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, yang mengatakan kepada CNN, “Salah satu negara anggota kami telah diperlakukan dengan cara yang tidak dapat diterima. Kami ingin tahu apa yang terjadi dan mengapa.”

Seperti dikutip dari The Associated Press, Presiden AS Joe Biden merencanakan akan menghubungi Presiden Prancis Emmanuel Macron dalam beberapa hari mendatang.

Dalam komunikasi ini, ia akan menggarisbawahi komitmen AS untuk aliansinya dengan Prancis dan menjabarkan langkah-langkah spesifik yang dapat diambil kedua negara di Indo-Pasifik.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Fadhilah

Sumber : Associated Press


TERBARU