Keluarga Korban Serangan Drone Salah Sasaran AS Tuntut Permintaan Maaf Langsung di Hadapan Keluarga
Kompas dunia | 19 September 2021, 07:05 WIBPada malam serangan tersebut, Ahmadi mengeluarkan mobilnya ke jalan masuk sebelum anak-anak masuk ke dalam kendaraan sambil bermain petualangan di dalam mobil, sementara Ahmadi melihat dari samping.
Sebuah rudal kemudian datang menghantam mobil tersebut, melenyapkan nyawa 10 orang dalam sekejap.
Puing-puing kendaraan masih berada di halaman rumah hari Sabtu, di samping kendaraan lain yang terbakar.
Pecahan kaca berserakan di tanah dan sandal kecil anak-anak yang korban menyangkut dan meleleh di sasis mobil yang hancur.
Komandan Komando Pusat AS Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan intelijen Amerika telah melihat kendaraan itu di sebuah lokasi di Kabul yang diidentifikasi sebagai lokasi di mana para operator ISIS diyakini sedang mempersiapkan serangan di bandara Kabul.
Baca Juga: Tentara Taliban Bersenjata Lengkap Pesiar ke Kebun Binatang Kabul usai Salat Jumat dan Berfoto Ria
Tiga hari sebelumnya seorang pengebom bunuh diri ISIS-Khorasan membunuh banyak orang di bandara, termasuk 13 anggota militer AS.
"Kami memilih mobil ini berdasarkan pergerakannya di area target yang kami ketahui," kata McKenzie.
"Jelas intelijen kami salah pada Toyota putih ini," katanya.
Menteri Pertahanan Austin mengatakan kegiatan Ahmadi hari itu sama sekali tidak berbahaya, dan pria itu sama tidak bersalahnya sebagai korban seperti yang lainnya terbunuh secara tragis.
"Kami sekarang tahu tidak ada hubungan antara Pak Ahmadi dan ISIS-Khorasan," kata Austin.
Saudara Ahmadi, Aimal, yang putrinya Maleka yang berusia tiga tahun tewas dalam serangan itu, mengatakan Amerika harus memberikan kompensasi.
"Hari ini, itu adalah kabar baik bagi kami bahwa Amerika Serikat secara resmi mengakui mereka menyerang warga sipil yang tidak bersalah," katanya.
"Kebersihan kami telah terbukti."
"Kami menuntut keadilan dari lembaga internasional. Kemudian kami menginginkan kompensasi."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV/France24