Macron Luncurkan Kereta Super Cepat Terbaru Prancis, Lebih Ramah Lingkungan, Mulai Beroperasi 2024
Kompas dunia | 18 September 2021, 05:15 WIBPARIS, KOMPAS.TV – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (17/9/2021) meluncurkan generasi kereta super cepat Prancis berikutnya yang lebih ramah lingkungan.
Peluncuran generasi terbaru kereta yang dikenal dengan sebutan TGV (train à grand vitesse atau kereta berkecepatan tinggi) itu dilakukan empat dekade setelah TGV pertama diperkenalkan.
“TGV pada dekade ini akan lebih (menyoroti) tentang inovasi,” ujar Macron di depan model tiruan TGV terbaru yang dipajang di stasiun kereta Lyon, Paris.
“Prancis harus merespons tantangan bergerak dengan (mengeluarkan) emisi yang lebih sedikit dan mempromosikan bentuk energi yang baru,” papar Macron, dilansir dari Associated Press.
Baca Juga: Perancis Pakai Kereta Cepat TGV Evakuasi Pasien Corona
Diprediksi beroperasi mulai 2024, TGV terbaru itu akan mampu mengangkut 740 penumpang, lebih banyak dari kapasitas penumpang TGV sekarang sebanyak 600 orang.
Meski menggunakan tenaga listrik seperlima lebih sedikit dibandingkan TGV model sekarang, TGV model terbaru itu akan mampu mempertahankan kecepatan pada 320 kilometer (km) per jam.
Baca Juga: Cegah Aborsi, Pemerintah Prancis akan Gratiskan Kontrasepsi
Peluncuran TGV terbaru itu berlangsung 40 tahun setelah presiden Prancis kala itu, François Mitterrand, memperkenalkan TGV pertama. Kala itu, TGV menjadi ajang pertaruhannya yang berani dalam teknologi moda transportasi kereta Prancis.
Menurut perusahaan kereta Prancis SNCF, dengan kecepatan lebih dari 270 km per jam, TGV telah mengubah wajah transportasi kereta api modern.
Sejak itu, teknologi TGV ditiru di banyak negara di seluruh dunia, termasuk Inggris yang baru-baru ini tengah menggarap proyek HS2 yang dinanti-nanti.
Pemerintahan Macron menjanjikan 6,5 juta miliar euro (atau sekitar Rp108 triliun) dalam investasi baru tahun ini untuk mengembangkan jalur kereta api berkecepatan tinggi.
Mendongkrak pemakaian kereta api juga menjadi strategi pemerintah Prancis untuk mengurangi emisi.
Baca Juga: Tuding Taliban Berbohong, Prancis Tak Ingin Jalin Hubungan dengan Afghanistan
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press