Sebut Kim Jong-un Ayah, Video Klip Musik Baru Anak-anak Korut Penuh Propaganda
Kompas dunia | 16 September 2021, 15:52 WIBPYONGYANG, KOMPAS.TV - Korea Utara memunculkan video klip musik anak-anak yang isinya ternyata penuh dengan propaganda.
Lagu yang dianggap sebagai propaganda baru untuk kaum muda itu bertujuan menyalakan kembali antusiasme untuk cita-cita sosialis melalui artis selebritis.
Dikabarkan ada enam video klip musik yang baru dirilis Minggu (12/9/2021) itu.
Video itu menampilkan anak-anak dan remaja yang menyanyikan lagu patriotik mengenai partai yang berkuasa, Partai Buruh Korea.
Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Ngamuk Setelah Uji Coba Rudal Korut Disebut Tindakan Provokasi
Dikutip dari News NK, dua dari enam video musik yang baru tersebut bahkan menyebut Kim Jong-un sebagai ayah mereka.
Video klip musik tersebut dirilis karena kegundahan Pemerintah Korea Utara karena menyebarnya individualisme yang menurut mereka berbahaya di kalangan remaja.
Selain itu kian meningkatkan ketertarikan terhadap budaya asing di kalangan anak muda pada beberapa tahun terakhir.
Pada salah satu video klip musik baru, ada grup berisi delapan gadis remaja dari Sekolah Anak-anak Mangyongdae di Pyongyang berulang kali menyanyikan lagu, “Ayah Kami, Marsekal Kim Jong-un”.
Selain itu mereka juga menyanyikan slogan propaganda Korea Utara,” Kami Tak Perlu Iri” dan “Kami Bahagia (Dengan Sistem Negara Kami)”.
Pada video klip lainnya, seorang gadis muda melakukan pengambilan foto di studio dengan glamor dan menyanyikan sanjungannya terhadap Partai Buruh dan sistem pendidikan serta kesehatan negara pada laugu berjudul “Knock Knock Knock”.
Baca Juga: Semenanjung Korea Memanas, Korea Selatan Lakukan Peluncuran Rudal Tak Lama Setelah Korea Utara
Lagu-lagu tersebut sebenarnya tidaklah baru dan Televisi Korea Utara (KCTV) secara reguler menayangkan para penampil muda menyanyikan pujian kepada keluarga Kim.
Video musik baru tersebut tampaknya menjadi bagian dari usaha untuk mempengaruhi para pemuda, dan memastikan mereka mengikuti gaya hidup sosialis yang ketat dari partai berkuasa.
Pemerintah Korea Utara sendiri memang berusaha sekuat tenaga agar pengaruh kultur Korea Selatan melalui K-Pop dan dramanya tak berdampak pada para pemuda.
Oleh sebab itu, otoritas Korea Utara memberlakukan hukuman keras hingga hukuman mati bagi pihak yang menyelundupkan atau menonton acara Korea Selatan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : News NK