Amerika Serikat Pertimbangkan Pemberian Vaksin Booster untuk Warganya
Kompas dunia | 16 September 2021, 05:46 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV — Pemerintah Amerika Serikat akan mengadakan pertemuan pada Jumat (17/9/2021) untuk membicarakan mengenai apakah booster vaksin Covid-19 pabrikan Pfizer cukup aman dan efektif untuk diberikan pada warga mereka.
Sebelumnya pada Rabu (15/4/2021), Food and Drug Administration (FDA) memposting banyak bukti yang akan dipertimbangkan oleh panel penasihatnya. FDA memberikan penjelasan yang netral mengenai alasan untuk memberikan vaksin booster.
Dari pihak Pfizer mengatakan, kekebalan terhadap infeksi ringan akan berkurang sekitar enam hingga delapan bulan setelah dosis kedua. Pfizer telah memberikan dosis ekstra kepada 306 orang dan mencatat tingkat antibodi vaksin menjadi tiga kali lipat lebih tinggi dengan suntikan booster.
Baca Juga: Vaksin Moderna dan Pfizer Bisa Didapat Tanpa Surat Dokter, Dinkes DKI Jelaskan Alasannya
Lebih penting lagi, kata Pfizer, antibodi itu tampaknya cukup kuat untuk menangani varian delta yang sangat menular. Untuk memperkuat argumennya, Pfizer menunjukkan data yang dimiliki Israel kepada FDA.
Israel telah mulai memberikan vaksin booster kepada warganya sejak musim panas lalu. Studi di Israel menunjukkan bahwa 1 juta orang yang berusia 60 tahun ke atas dan mendapatkan suntikan booster, memiliki kemungkinan lebih kecil untuk terinfeksi Covid-19.
Pfizer mengatakan, hal ini berarti suntikan booster mereka memiliki keefektifan sekitar 95 persen terhadap varian delta, sebanding dengan perlindungan terhadap varian yang ditemukan di awal pandemi.
Namun dari data yang dimiliki Israel, belum diketahui berapa lama vaksin booster akan bertahan untuk memberikan perlindungan yang maksimal.
Peninjau dari FDA kemudian menyarankan Pfizer untuk mencari penelitian tentang bagaimana vaksin bekerja di antara warga Amerika. Mereka masih membutuhkan data akurat untuk mewakili efektifitas vaksin pada populasi AS.
“Secara keseluruhan, data menunjukkan bahwa Pfizer dan vaksin Covid-19 resmi AS lainnya masih memberikan perlindungan terhadap penyakit Covid-19 yang parah dan kematian di Amerika Serikat,” kata badan FDA seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Indonesia Kembali Kedatangan Hampir 1,2 Juta Dosis Vaksin Pfizer
Dr. Anna Durbin dari Johns Hopkins School of Public Health mengatakan sangat penting untuk memahami adalah apakah dosis vaksin booster ini aman dan efektif untuk meningkatkan kekebalan.
Jika FDA memutuskan suntikan booster memang aman dan efektif, maka Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) harus memutuskan siapa yang berhak mendapatkan vaksin booster.
CDC telah menjadwalkan pertemuan penasihatnya sendiri untuk minggu depan dan telah memberi isyarat bahwa mereka sedang mempertimbangkan booster untuk golongan tertentu, seperti orang dewasa yang lebih tua, penghuni panti jompo dan petugas kesehatan garis depan.
“Masalah yang lebih luas untuk mengendalikan varian delta adalah memvaksinasi orang yang tidak divaksinasi, bukan booster," kata Durbin. Menurut data CDC, saat ini masih ada sekitar sepertiga orang Amerika yang memenuhi syarat, namun belum belum sepenuhnya divaksinasi.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press