> >

Buntut Regulasi Pemerintah China, Saham Kasino Makau Anjlok Miliaran Dolar

Kompas dunia | 15 September 2021, 17:12 WIB
Ilustrasi kasino. (Sumber: Renato Marques/Unsplash.)

MAKAU, KOMPAS.TV - Saham perusahaan pengelola kasino di Makau, China,  anjlok hingga miliaran dolar AS pada Rabu (15/9/2021). Ini disebabkan oleh perubahan besar-besaran regulasi industri perjudian yang didesak pemerintah China.

Regulasi baru membolehkan pemerintah mengawasi langsung perusahaan-perusahaan yang ada di salah satu pusat perjudian terbesar itu. Beijing sendiri mencanangkan perubahan regulasi besar-besaran di berbagai sektor mulai dari teknologi hingga properti di wilayah administratif khususnya.

Perusahaan Wynn Macau menderita penurunan nilai saham tertinggi, mencapai 34 persen. Sedangkan Sands China anjlok 28 persen. Nilai saham perusahaan lain seperti MGM China, Galaxy Entertainment, serta SJM dan Melco Entertainment juga anjlok secara signifikan.

Baca Juga: China Minta Dunia Internasional Bekerja Sama Memulihkan Afghanistan

Total nilai saham yang anjlok diperkirakan mencapai 14 miliar dolar Amerika Serikat atau sekitar 200 triliun rupiah.

Saham mulai anjlok setelah Sekretaris Ekonomi Makau, Lei Wai Nong merilis pemberitahuan soal perundingan perubahan regulasi pada Selasa (14/9/2021).

Lei mengumumkan sejumlah bidang yang regulasinya akan diubah, di antaranya dalam persoalan lisensi, regulasi terkait karyawan, serta penerapan wakil pemerintah untuk mengawasi pengelolaan harian kasino.

Analis Bank J.P. Morgan, D.S. Kim menyebut bahwa pengumuman itu menanamkan keraguan ke para investor meskipun “level penerapannya belum jelas”.

Sementara itu, George Choi, analis dari Citibank Hong Kong menyebut perubahan regulasi dapat menjadikan industri lebih berkelanjutan kendati disambut dengan anjloknya nilai saham. “Kami tidak terkejut jika pasar hanya berfokus pada kemungkinan negatifnya jika menilik sentimen investor,” kata Choi sebagaimana dikutip Metro.

Perusahaan kasino di Makau sendiri wajib memperpanjang lisensi mereka melalui proses lelang pada 2022.

Terkait perubahan regulasi, investor AS dilaporkan khawatir mereka akan diperlakukan tidak adil oleh China, mengingat hubungan dua pemerintahan ini.

Baca Juga: 1 Miliar Rupiah Uang Buku Digelapkan Untuk Judi Online

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU