IAEA dan Iran Sepakati Pengawasan Aktivitas Nuklir
Kompas dunia | 12 September 2021, 21:54 WIBAwalnya disepakati selama tiga bulan, kompromi diperpanjang satu bulan lagi dan kemudian berakhir pada 24 Juni.
Tanpa kata-kata tentang langkah selanjutnya, IAEA mengatakan dalam sebuah pernyataan Selasa (7/9/2021) lalu bahwa "kegiatan verifikasi dan pemantauannya telah dirusak secara serius" oleh Teheran.
Tetapi di bawah perjanjian hari ini, "inspektur IAEA diizinkan untuk memperbaiki peralatan yang diidentifikasi dan mengganti media penyimpanan mereka yang akan disimpan di bawah segel bersama IAEA dan (Iran) AEOI di Republik Islam Iran," kata pernyataan bersama itu.
"Cara dan waktunya disepakati oleh kedua belah pihak."
Masalah pengawasan telah meningkatkan ketegangan saat Presiden Iran Ebrahim Raisi yang dinilai ultrakonservatif, mengambil alih Teheran.
IAEA juga menuding Iran telah meningkatkan stok uranium yang diperkaya di atas tingkat yang diizinkan dalam kesepakatan 2015.
Pertemuan dewan gubernur badan PBB itu dijadwalkan pada Senin (13/9/2021).
"Kami memutuskan untuk hadir pada pertemuan berikutnya dan melanjutkan pembicaraan kami di sela-sela," kata Eslami kepada IRNA.
Pada Rabu (8/9/2021) lalu, Raisi berpendapat dalam sebuah pernyataan bahwa negaranya "transparan" tentang kegiatan nuklirnya dan yang selalu ditekankan oleh Iran adalah damai.
"Tentu saja, dalam hal pendekatan non-konstruktif oleh IAEA, tidak masuk akal mengharapkan Iran untuk merespons secara konstruktif," katanya.
Sementara Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperingatkan Rabu lalu bahwa Washington "hampir" meninggalkan upaya diplomatiknya karena kebuntuan yang terjadi.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/France24