9/11: Kisah Tukang Cuci Piring di Restoran WTC yang Selamat dari Maut karena Bertukar Shift
Kompas dunia | 11 September 2021, 21:03 WIB“Saya tak tahu bahwa pagi itu adalah saat terakhir saya melihat dan mendengar suaranya,” ungkap istri Troare, Rabu (8/9/2021) seperti dilansir dari Associated Press.
Selain Rivas dan Troare, ada pula Isidro Ottenwalder. Imigran asal Republik Dominika itu baru saja mendapatkan kewarganegaraan AS selama 6 bulan sebelum serangan 9/11.
Dengan status warga negaranya yang baru, Ottenwalder bisa pulang ke negara asalnya untuk menikah sebelum kembali ke New York.
Tragedi 9/11 membawa Siby ke jalan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Siby kini menjadi presiden Serikat Pusat Kesempatan Restoran ROC United, sebuah kelompok advokasi nasional AS yang membantu para pekerja restoran.
Baca Juga: 9/11: Tiga Presenter TV Kawakan Pandu Rakyat AS Saksikan Tragedi 11 September 2001
Setelah serangan 9/11, serikat pekerja di restoran Windows on the World mendonasikan bantuan dana bagi sebuah kelompok yang membantu mantan pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka akibat tragedi itu. Pada April 2002, organisasi itu menjadi ROC United, dan anggota pertamanya adalah Siby.
“Tanpa 9/11, tak akan ada ROC United,” ujar Siby. “Saya dapat mengubah kemarahan akibat serangan itu untuk mendukung orang lain yang lebih putus asa daripada saya. Ini yang membuat saya mampu terus menatap ke depan.”
Dengan kemampuan bahasa Prancis dan Spanyolnya yang fasih, Siby berhasil menjalin hubungan dengan para imigran di seantero New York. Pada 2017, Siby menjadi direktur eksekutif ROC United, dan tahun lalu menjadi CEO-nya.
Di masa pandemi, menggunakan dana yayasan, ROC United mendistribusikan bantuan senilai USD10 juta pada sekitar 5.000 pekerja restoran yang dirumahkan.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press