> >

Taliban Larang Perempuan Afghanistan Jadi Atlet Kriket

Kompas dunia | 9 September 2021, 10:15 WIB
Perempuan Afghanistan berkumpul untuk menuntut hak-hak mereka di bawah pemerintahan Taliban dalam sebuah protes di Kabul, Afghanistan, Jumat, 3 September 2021. (Sumber: Associated Press)

KABUL, KOMPAS.TV – Kekhawatiran perempuan atas rezim Taliban yang baru berkuasa di Afghanistan, satu per satu mulai terbukti. Kali ini, Taliban melarang orahraga wanita, khususnya kriket, bagi perempuan Afghanistan.  

“Dalam kriket, mereka mungkin menghadapi situasi di mana wajah dan tubuh mereka tidak tertutup. Islam tidak mengizinkan wanita terlihat seperti ini," kata Ahmadullah Wasiq, wakil kepala komisi kebudayaan Taliban, seperti dikutip dari SBS TV Australia.

“Ini adalah era media, dan akan ada foto dan video, dan kemudian orang-orang menontonnya. Islam dan Imarah Islam tidak mengizinkan wanita untuk bermain kriket atau bermain jenis olahraga di mana mereka diekspos,” ujarnya.

Baca Juga: Presiden Ghani Minta Maaf Pada Rakyat Afghanistan, Akhirnya Beri Penjelasan Alasan Kabur ke LN

Wasiq bulan lalu mengatakan kepada SBS bahwa Taliban akan mengizinkan kriket putra untuk melanjutkan pertandingan dan telah memberikan persetujuan bagi tim nasional putra untuk melakukan perjalanan ke Australia untuk melakukan pertandingan uji coba pada November mendatang.

Namun dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kamis (9/9/2021), Cricket Australia mengatakan tidak akan melanjutkan uji coba yang rencananya akan dimulai pada 27 November tersebut, jika laporan berita tentang pandangan Taliban tentang pelarangan kriket wanita itu benar.

"Mendorong pertumbuhan kriket wanita secara global sangat penting bagi Cricket Australia. Visi kami untuk kriket adalah olahraga untuk semua dan kami mendukung permainan ini dengan tegas untuk wanita di setiap level,” ujar pernyataan dari Cricket Australia, seperti dikutip dari The Associated Press.

“Jika laporan media baru-baru ini bahwa kriket wanita tidak akan didukung di Afghanistan terbukti, Cricket Australia tidak memiliki alternatif selain tidak menjadi tuan rumah Afghanistan untuk pertandingan uji yang diusulkan karena akan dimainkan di Hobart,” ucapnya.

Baca Juga: Mahasiswa Afghanistan Kembali ke Kampus dengan Partisi untuk Pria dan Wanita

Menteri Olahraga Australia Richard Colbeck mengatakan sebelumnya bahwa keputusan Taliban tentang olahraga wanita "sangat memprihatinkan" dan dia mendesak organisasi seperti Dewan Kriket Internasional untuk mengambil tindakan.

"Mengecualikan wanita dari olahraga di tingkat apa pun tidak dapat diterima," kata Colbeck dalam sebuah pernyataan. "Kami mendesak otoritas olahraga internasional, termasuk Dewan Kriket Internasional, untuk mengambil sikap menentang keputusan yang mengerikan ini."

Pemain dari tim sepak bola wanita Afghanistan termasuk di antara puluhan atlet yang diberikan visa untuk tinggal di Australia dan telah menjalani karantina karena pandemi Covid-19.

Pada hari Selasa, Taliban mengumumkan pemerintah sementara yang semuanya laki-laki untuk Afghanistan, yang diisi oleh veteran dari pemerintahan garis keras mereka dari tahun 1990-an.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU