> >

Taliban Terus Gempur Panjshir, Pemimpin Anti-Taliban Siap Berunding

Kompas dunia | 6 September 2021, 11:14 WIB
Pasukan Anti-Taliban tengah berjaga di Panjshir. Pertempuran dengan Taliban dikabarkan telah terjadi dan menyebabkan ratusan orang tewas. (Sumber: AP Photo/Jalaluddin Sekandar)

PANJSHIR, KOMPAS.TV - Pemimpin Anti-Taliban, Ahmad Massoud mendukung dilakukannya perundingan dengan Taliban.

Sebelumnya pertempuran antara Taliban dengan pasukan Anti-Taliban, Front Perlawanan Nasional (NRF) terjadi selama beberapa hari.

Kedua pihak saling klaim berada dalam posisi di atas angin.

Taliban mengatakan sudah merebut sebagian besar distrik di Panjshir, sedangkan pasukan Anti-Taliban menegaskan mereka telah mengepung sang lawan.

Baca Juga: Putera Mantan Presiden Libya Muammar Khadafi Dibebaskan , Dibantu Sejumlah Tokoh Senior

Namun, klaim kedua belah pihak masih sulit dibuktikan kebenarannya.

Tetapi, beredar kabar pasukan Anti-Taliban ingin mengadakan perundingan untuk menghentikan pertempuran di Panjshir.

Massoud pun mengatakan ia mendukung rencana tersebut, yang diajukan oleh para ulama.

Pada sebuah postingan di Facebooknya seperti dikutip dari BBC, Massoud mengatakan NRF, termasuk mantan anggota pasukan keamanan Afghanistan dan milisi lokal, siap mengakhiri pertempuran jika Taliban menghentikan serangan mereka.

Namun dikabarkan belum ada respons dari Taliban mengenai penawaran tersebut.

Taliban kembali menguasai Afghanistan, setelah berhasil menduduki Kabul, Minggu (115/8/2021).

Meski begitu, mereka belum bisa menguasai Panjshir yang merupakan benteng dari kelompok Anti-Taliban.

Taliban bergerak untuk merebut Panjshir, setelah pasukan Anti-Taliban sukses menduduki tiga distrik di Provinsi Baghlan.

Pertempuran di Panjshir sendiri telah menimbulkan korban jiwa di antara kedua belah pihak.

Baca Juga: Taliban Larang Empat Pesawat Sewaan Penuh Warga Afghanistan Terbang ke Qatar

Juru Bicara Kelompok Anti-Taliban, Fahim Dashti dan Komandan, Jenderal Abdul Wudod Zara dikabarkan telah tewas dalam pertempuran itu.

Sedangkan seorang jenderal terkenal Taliban dan 13 pengawalnya juga tewas.

Sebelumnya, Taliban mengabarkan mereka telah mencapai Ibu Kota Provinsi, Bazarak, dan menimbulkan banyak korban jiwa.

Namun pengakuan Taliban tersebut langsung dibantah oleh kelompok Anti-Taliban.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU