Akui Dikepung Taliban, Mantan Wakil Presiden Afghanistan Tegaskan tak akan Menyerah
Kompas dunia | 4 September 2021, 13:36 WIBPANJSHIR, KOMPAS.TV - Mantan Wakil Presiden Afghanistan Amrullah Saleh mengaku Panjshir saat ini tengah dikepung oleh Taliban. Meski begitu, mantan wakil Ashraf Ghani tersebut menegaskan pasukan anti-Taliban tak akan menyerah.
Taliban memang dikabarkan telah mengepung Panjshir, yang menjadi markas dari pasukan anti-Taliban atau Front Perlawanan Nasional (NRF).
Saleh, yang saat ini memproklamirkan dirinya sebagai presiden sementara Afghanistan karena Ghani kabur ke luar negeri, memberikan dukungannya kepada pasukan anti-Taliban.
Baca Juga: Ingin Lindungi Anak Muda, China Larang Pria Tak Maskulin Muncul di TV
Pasukan anti-Taliban saat ini dipimpin oleh Ahmed Massoud, dan diperkuat oleh tentara dan pasukan keamanan Afghanistan yang kabur saat Taliban merebut Kabul.
Taliban pun berusaha untuk merebut Panjshir, apalagi setelah pasukan anti-Taliban dikabarkan berhasil merebut tiga distrik di Provinsi Baghlan.
Pertempuran antara Taliban dan pasukan anti-Taliban di Panjshir dilaporkan telah membuat ratusan orang tewas.
Pada sebuah pesan video kepada BBC, Saleh mengatakan adanya korban dari kedua belah pihak.
“Tak diragukan lagi, kami berada dalam situasi sulit. Kami berada di ambang invasi Taliban,” katanya di video tersebut, Jumat (3/9/2021).
“Kami tak akan menyerah, dan tetap berdiri untuk Afghanistan,” tambahnya.
Baca Juga: Taliban Mengaku Rebut Panjshir, Pasukan Anti-Taliban: Mereka yang Menyerah
Pada video tersebut, Saleh juga meyakinkan masyarakat bahwa dirinya bertahan di Afghanistan.
Ia pun menegaskan berita yang mengabarkan dirinya pergi dari negara itu sebagai kabar palsu.
Meski begitu, BBC tak bisa mengonfirmasi di mana sebenarnya Saleh berada.
Taliban sendiri sempat mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil merebut Panjshir.
Namun, Juru Bicara NRF Ali Nazari menegaskan bahwa Taliban yang berada dalam kondisi terdesak dan berusaha bernegosiasi untuk menyerah.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : BBC