Pakistan Desak Upaya Internasional untuk Bantu Afghanistan
Kompas dunia | 3 September 2021, 11:17 WIBDia menyebut anggapan tersebut "berlebihan", meskipun dia mengatakan Pakistan memiliki "kebijakan yang cukup santai" terhadap tiga juta pengungsi Afghanistan yang berada di wilayahnya.
“Kami tahu lebih baik daripada yang lain bahwa Anda tidak dapat memaksa orang Afghanistan untuk melakukan apa pun, dan saya pikir pengalaman selama 40 tahun terakhir telah menunjukkan bahwa tidak ada seorang pun dari luar yang dapat mendikte orang Afghanistan,” kata Akram.
“Jadi, persuasi, ya. Bicara dengan mereka, konsultasi, ya. Tetapi sangat sulit untuk membujuk orang Afghanistan.”
Baca Juga: Qatar dan Turki Turun Tangan Untuk Operasikan Kembali Bandara Kabul Afghanistan
Pakistan, kata Akram, berharap para pemimpin Taliban akan mendengarkan pihaknya dalam upaya mereka membentuk pemerintahan yang inklusif. Pakistan juga mengingatkan agar semua kelompok etnis dan minoritas terwakili, seperti etnis Tajik, Hazara dan Muslim Syiah.
“Saya pikir jika mereka bertanggung jawab, mereka akan melihat kebijaksanaan pemerintahan inklusif, dan mudah-mudahan, kita akan memiliki pemerintahan yang benar-benar dapat membawa perdamaian ke negara ini,” katanya dalam wawancara virtual dari Jenewa.
Baca Juga: Pembicaraan Telepon Joe Biden dan Ashraf Ghani sebelum Afghanistan Direbut Taliban Bocor, Ini Isinya
Di bawah pemerintahan Taliban sebelumnya, dari tahun 1996 hingga 2001, perempuan tidak diizinkan pergi ke sekolah, bekerja di luar rumah atau meninggalkan rumah mereka tanpa pendamping laki-laki.
Setelah Taliban digulingkan pada tahun 2001, kaum perempuan Afghanistan memiliki akses pada pendidikan.
Lebih dari itu, perempuan Afghanistan selama 20 tahun terakhir juga semakin melangkah ke posisi yang kuat dalam pemerintahan, bisnis, kesehatan dan pendidikan.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/The Associated Press