Jazirah Arab Dulu Hutan dan Savana, Ditemukan Bukti Arkeologi Migrasi Manusia Berusia 400.000 Tahun
Kompas dunia | 2 September 2021, 07:50 WIBHal ini menunjukkan kekhasan budaya manusia purba di Jazirah Arab, dan bagaimana wilayah itu dibentuk oleh kondisi lingkungan dan budaya saat itu.
Studi ini juga menegaskan bahwa situs arkeologi yang terkait dengan kerajinan alat-alat batu, ternyata bukan tempat tinggal yang digunakan oleh kelompok manusia purba.
Baca Juga: Ditemukan! Gerbang Masuk Raksasa Kuil Kuno Dewa Zeus di Aizanoi, Turki Barat, Berusia 5.000 Tahun
Khal Amishan memiliki beberapa lapisan arkeologi yang mengungkapkan informasi lingkungan dari berbagai periode.
Lapisan paling awal, berusia sekitar 400.000 tahun, berisi sisa-sisa arkeologis tertua di Semenanjung Arab, termasuk kapak Acheulean.
Lapisan di atasnya, yang berusia sekitar 300.000 tahun, berisi kapak batu yang dicirikan oleh ukurannya yang kecil.
Lapisan berikutnya, sejak 200.000 tahun yang lalu, termasuk alat-alat batu tetapi tidak ada kapak yang ditemukan. Ini mengungkapkan bukti pertama dari teknik manufaktur yang dikenal sebagai Levalloisian.
Dari lapisan arkeologi yang tersisa, yang pertama berusia antara 75.000 dan 125.000 tahun, sedangkan yang terbaru berusia sekitar 55.000 tahun.
Mereka dicirikan oleh alat yang dibuat menggunakan teknik Levalloisian, yang menyebar selama peradaban Acheulean yang bertahan hingga periode yang lebih lembab dari Zaman Pleistosen Kuarter.
Kerajinan batu ini unik dalam hal aspek teknisnya, dan tidak seperti teknik kerajinan batu lainnya yang umum di wilayah Mediterania timur.
Baca Juga: Wow, Manusia Purba Jenis Baru yang Hidup Lebih dari 100.000 Tahun Lalu Ditemukan di Israel
Menurut penelitian, karakteristik budaya teknik Levalloisian di Gurun Nafud lebih dekat dengan teknik yang ditemukan di Afrika bagian timur.
Studi tentang sisa-sisa kerangka hewan juga mengungkapkan keberadaan kuda nil dan bovid lainnya di beberapa periode waktu.
Ini menegaskan keberadaan lingkungan di utara Jazirah Arab yang kaya akan sumber air dan tutupan tanaman yang lebat, sesuai dengan kondisi iklim yang berlaku di Afrika Utara pada saat itu.
Tim peneliti mampu mengidentifikasi lima gelombang migrasi manusia dari Afrika ke Semenanjung Arab, terkait dengan kondisi iklim dan kecilnya risiko kekeringan.
Dua contoh kerajinan batu yang ditemukan, berasal dari peradaban Acheulean, sedangkan tiga sisanya berasal dari periode Paleolitik Tengah. Ini menegaskan perbedaan antara kelompok manusia purba yang bermigrasi secara berurutan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Saudi Press Agency/Associated Press