Jazirah Arab Dulu Hutan dan Savana, Ditemukan Bukti Arkeologi Migrasi Manusia Berusia 400.000 Tahun
Kompas dunia | 2 September 2021, 07:50 WIBJEDDAH, KOMPAS.TV - Penemuan arkeologis baru-baru ini di utara Arab Saudi mengungkap bukti paling awal migrasi manusia purba dari benua Afrika ke Semenanjung Arab sekitar 400.000 tahun lalu, demikian diumumkan Saudi Heritage Authority seperti dilansir Saudi Press Agency, Kamis, (2 /09/2021)
Temuan itu menegaskan pentingnya peradaban jazirah Arab dan peran penting yang dimainkan oleh kelompok manusia awal di luar benua Afrika, kata para ahli.
Tim internasional yang terlibat dalam penelitian ini termasuk spesialis Saudi dari Heritage Authority, bersama dengan para ahli dari Universitas King Saud, Institut Max Planck di Jerman, dan sejumlah universitas dan lembaga internasional lainnya.
Mereka menemukan sisa-sisa peralatan batu dan fosil tulang hewan di lapisan danau kering di Gurun Nafud, di barat laut Arab Saudi.
Artefak berusia sekitar 400.000 tahun, termasuk kapak Acheulean, ditemukan di Khal Amishan, di pinggiran wilayah Tabuk. Temuan itu dipandang sebagai peninggalan arkeologi tertua manusia yang ditemukan di Jazirah Arab.
Selama jendela iklim yang ramah ini, manusia dan hewan purba pindah dari timur laut Afrika ke Semenanjung Arab, kata para peneliti.
“Sungai dan danau yang mengalir, dikelilingi oleh padang rumput dan sabana, ini menarik hewan dan kemudian manusia purba yang mengejar mereka,” kata Michael Petraglia, seorang arkeolog paleolitik di Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia di Jena, Jerman, yang menjadi peneliti utama di penelitian arkeologi tersebut.
Kuda nil membutuhkan badan air sedalam beberapa meter untuk hidup sepanjang tahun. Sisa-sisa hewan lain, termasuk burung unta dan kijang, menunjukkan "hubungan biologis yang kuat dengan timur laut Afrika," tambah Petraglia.
Baca Juga: Temuan Mengejutkan Arkeologi Sisa Kota Kuno Yunani-Romawi di Dekat Alexandria, Mesir
Temuan arkeologi menunjukkan migrasi yang berulang secara berkala selama beberapa tahap, termasuk 300.000, 200.000, 130.000 - 75.000 dan 55.000 tahun yang lalu.
Sebuah artikel yang diterbitkan di majalah Nature hari Rabu, (01/09/2021) merinci penemuan yang dibuat di lapisan sedimen yang ditinggalkan oleh danau kuno yang terbentuk di Jubbah dan Khal Amishan selama masa-masa penuh hujan dalam sejarah wilayah tersebut.
Temuan tersebut mengungkapkan berbagai tahap keberadaan dan perkembangan manusia yang dapat dilacak melalui artefak arkeologi.
Selain itu temuan-temuan tersebut mengungkapkan perbedaan antara kelompok manusia yang datang berurutan di masa yang berbeda serta perkembangan pembuatan alat dari batu dari kelompok manusia yang bermigrasi tersebut.
Studi ini memberikan pengetahuan baru tentang periode waktu di mana migrasi manusia purba dari Afrika ke Semenanjung Arab terjadi, saat itu iklim di wilayah tersebut sangat bersahabat dengan mahluk hidup.
Misi arkeologi tersebut juga merinci bukti kerajinan batu periode Acheulean yang berusia 200.000 tahun, yang relatif baru dibandingkan dengan contoh lain yang ditemukan di Asia barat daya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Saudi Press Agency/Associated Press