> >

Bangladesh Jatuhkan Hukuman Mati 6 Teroris Kelompok Ansar Al-Islam yang Bacok Mati Aktivis LGBTQ+

Kompas dunia | 1 September 2021, 17:56 WIB
Salah satu terpidana pembunuhan aktivis LGBTQ+ Xulhaz Mannan dan aktor Mahbub Rabbi Tonoy terlihat tertawa tanpa beban di tahanan pengadilan Bangladesh. (Sumber: Al Jazeera)

"Kami senang dengan putusan itu. Setidaknya setelah sekian lama, kami mendapatkan keadilan," kata Shahanur Islam, seorang aktivis hak-hak gay. 

Baca Juga: Upacara Pernikahan Dihantam Rentetan Sambaran Petir di Bangladesh, 16 Langsung Tewas

Penyiar berita transgender pertama Bangladesh Tashnuva Anan Shishir membaca buletin berita, di Dhaka, Bangladesh, Selasa, 9 Maret 2021. Sebuah stasiun televisi satelit Bangladesh mempekerjakan pembawa berita transgender pertama di negara itu dengan harapan menghilangkan stigma sosial yang mereka hadapi. (Sumber: AP Photo/Al-emrun Garjon)

"Tetapi sebagai aktivis LGBT dan juga aktivis anti hukuman mati, saya selalu lebih memilih hukuman seumur hidup ... daripada hukuman mati," kata Islam.

"Sekarang kita harus melihat langkah apa yang diambil pemerintah. Dua pelaku masih buron. Sekarang kita berharap pemerintah segera mengambil tindakan untuk mengeksekusi putusan setelah menangkap pelaku yang melarikan diri," tambahnya.

Antara tahun 2013 dan 2016, serentetan serangan yang menargetkan aktivis sekuler dan minoritas agama diklaim oleh Negara Islam atau kelompok-kelompok yang bersekutu dengan al Qaeda.

Serangan paling serius terjadi pada Juli 2016, ketika orang-orang bersenjata menyerbu sebuah kafe di kawasan diplomatik Dhaka dan menewaskan 22 orang, kebanyakan dari mereka adalah orang asing.

Setelah pengepungan kafe, lebih dari 100 tersangka militan tewas dan ratusan lainnya ditangkap ketika pemerintah menindak kelompok-kelompok Islam karena berusaha mempertahankan citranya sebagai negara Muslim moderat.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Straits Times


TERBARU