Dua Warga Inggris Jadi Korban Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Siapa Mereka?
Kompas dunia | 30 Agustus 2021, 06:26 WIBZohra pun mengatakan ibunya kehilangan segalanya saat pengeboman, termasuk dokumen, dan saat ini masih berada dalam bahaya setelah Inggris menghentikan evakuasi dan meninggalkan Afghanistan, Sabtu (28/8/2021).
Baca Juga: Lebih dari 30 Tentara Yaman Tewas dan Lebih dari 60 Luka Berat Akibat Serangan Rudal Kelompok Houthi
Bagi Zohra sendiri, Popal merupakan ayah penyayang dan juga selalu mendukungnya.
Sementara itu Mohammad Niazi, adalah seorang pengemudi Taksi di Farnborough.
Ia berada di Afghanistan untuk menolong keluarganya masuk ke dalam bandara.
Rekan-rekannya percaya, istri dan anaknya yang merupakan warga Afghanistan dan dikabarkan tengah memiliki masalah visa, juga terbunuh.
Salah satu temannya, Dinez Carnay, mengatakan Niazi sempat berbicara kepadanya akan terbang ke Afghanistan untuk membawa keluarganya.
Itu adalah ucapan terakhir Niazi kepadanya.
Baca Juga: Permintaan Taliban agar Turki Operasikan Bandara Kabul, Erdogan: Itu Tidak Mudah
“Saat Anda mengenal seseorang dan tiba-tiba Anda mengetahui ia telah meninggal, khususnya dalam keadaan yang sulit, yang Anda bisa lakukan hanya mendoakan jiwanya,” ujarnya.
Saudara Niazi, Abdul Hamid, mengatakan Niazi terbunuh saat terjadinya penembakan setelah ledakan.
Dilaporkan sebanyak 170 orang tewas karena ledakan tersebut, dan 13 orang di antaranya adalah tentara Amerika Serikat (AS).
Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus
Sumber : BBC