> >

Lebih dari 30 Tentara Yaman Tewas dan Lebih dari 60 Luka Berat Akibat Serangan Rudal Kelompok Houthi

Kompas dunia | 29 Agustus 2021, 22:29 WIB
Serangan kelompok Houthi itu menggunakan drone bersenjata dan rudal balistik yang menghantam pangkalan militer al-Anad di provinsi Lahij, menewaskan lebih dari 30 tentara Yaman dan 60 tentara lainnya luka berat (Sumber: Saleh Obaidi/France24 via AFP)

YAMAN, KOMPAS.TV - Sedikitnya 30 tentara tewas dan 60 lainnya luka-luka hari Minggu dalam serangan kelompok Houthi terhadap pangkalan militer milik pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi di Yaman barat daya, kata juru bicara pasukan selatan dan sumber medis seperti dilansir France24, Minggu, (29/08/2021). 

Dalam serangan itu kelompok Houthi menggunakan drone bersenjata dan rudal balistik yang menghantam pangkalan militer al-Anad, kata Juru Bicara Pasukan Selatan Yaman Mohamed al-Naqeeb.

Naqeeb mengatakan lebih dari 30 sampai 40 tentara tewas dan sedikitnya 60 terluka, seraya menambahkan jumlah korban tewas mungkin masih meningkat karena tim penyelamat masih membersihkan tempat kejadian.

Pasukan selatan adalah bagian dari koalisi yang dipimpin Saudi.

Dua sumber medis mengatakan belasan jenazah dibawa ke rumah sakit utama Provinsi Lahj bersama dengan belasan orang lainnya yang terluka. Tidak jelas apakah warga sipil termasuk di antara korban.

Penduduk mengatakan beberapa ledakan keras terdengar di daerah al-Anad, yang terletak sekitar 70 km utara kota pelabuhan selatan Aden.

Beberapa penduduk lain dari pusat kota Taiz yang disengketakan mengatakan mereka mendengar rudal balistik ditembakkan dari peluncur yang ditempatkan di pinggiran timur kota yang dikuasai Houthi.

Baca Juga: Pemberontak Houthi Mengaku Telah Menembak Jatuh Drone Mata-Mata AS di Yaman Tengah

Kamp pengungsi rakyat sipil Yaman di Provinsi Marib, 10 Mei 2021, yang menghindari serangan kelompok Houthi yang didukung Iran (Sumber: Nabil Al-Azwari/ Reuters via Arab News)

Baca Juga: Dalam Dua Hari, 90 Orang Tewas pada Pertempuran Pasukan Loyalis Yaman dan Pemberontak Houthi

Perang dimulai pada tahun 2014 ketika kelompok Houthi menyerbu Sanaa dan menggulingkan pemerintahan Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melakukan intervensi pada Maret 2015 untuk mengembalikan Hadi ke tampuk kekuasaan tetapi konflik berikutnya.

Konflik itu sekarang menemui jalan buntu dan sudah menewaskan puluhan ribu orang serta menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.

Serangan itu terjadi menyusul mandeknya pembicaraan damai antara koalisi pimpinan Saudi dengan kelompok Houthi yang difasilitasi PBB dan Amerika Serikat, setelah kedua belah pihak gagal mencapai kesepakatan kompromi.

Pembicaraan difokuskan pada langkah-langkah untuk mencabut blokade di pelabuhan yang dikuasai Houthi dan Bandara Sanaa sebagai imbalan atas janji dari kelompok yang berpihak pada Iran untuk pembicaraan gencatan senjata.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV/France24/AFP


TERBARU