> >

Kisah Marinir Perempuan AS yang Tewas saat Ledakan Bom di Bandara Kabul, Mengaku Cinta Pekerjaannya

Kompas dunia | 29 Agustus 2021, 13:23 WIB
Marinir perempuan AS, Nicole Gee jadi salah satu korban tewas saat ledakan bom bunuh diri di luar Bandara Kabul, Kamis (26/8/2021). (Sumber: Daily Star)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Seorang marinir perempuan Amerika Serikat (AS), menjadi salah satu tentara AS yang tewas karena ledakan bom bunuh diri di luar Bandara Kabul.

Sersan Nicole L. Gee, 23 tahun merupakan satu dari 13 tentara AS yang tewas saat sebuah bom bunuh diri meledak di luar Bandara Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8/2021) lalu.

Padahal beberapa hari sebelum tragedi tersebut ia sempat memposting dirinya tengah menggendong seorang bayi Afghanistan di media sosial.

Selain itu seperti dikutip dari Daily Star, Gee menambahkan dalam psotingan tersebut bahwa ia sangat mencintai pekerjaannya.

Baca Juga: Pengakuan Komandan ISIS-K Sebelum Ledakan Bom di Bandara Kabul: Menunggu Waktu untuk Menyerang

Gee yang merupakan teknisi perawatan di Unit Ekspedisi ke-24 Marinir juga mengunggah fotonya di Bandara Kabul.

Ia mengungkapkan saat itu tengah membantu evakuasi ke dalam 'burung', sebutannya untuk pesawat.

Gee kemudian mengakhiri postingannya dengan emoticon hati.

Tewasnya Gee membuat banyak orang berduka, termasuk Mallory Harrison, rekan sekamar sekaligus sahabatnya.

Ia mengungkapkan Gee adalah Marinir penyayang, yang mencintai banyak hal dan merupakan cahaya di dunia yang gelap ini.

Baca Juga: Joe Biden Jadi Sasaran Kemarahan Ayah Marinir yang Tewas karena Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul

“Saya tak bisa mengungkapkan perasaan saya ketika harus dipaksa kembali ke kenyataan dan berpikir tak akan pernah bertemu lagi dengannya,” tulis Harrison di Facebook-nya.

“Napas terakhirnya adalah melakukan apa yang paling dicintainya, menolong orang di HKIA Afghanistan. Kemudian terjadi ledakan, dan ia pun menghilang,” tambahnya.

Harrison juga menjelaskan bagaimana ia selalu merawat mobil Gee ketika rekannya itu tengah bertugas.

“Mobilnya masih di sini, namun ia telah pergi untuk selamanya,” lanjut Harrison.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/Daily Star


TERBARU