> >

Kabur dari Taliban, Wali Kota Perempuan Pertama Afghanistan Sedih Harus Tinggalkan Negaranya

Kompas dunia | 28 Agustus 2021, 15:42 WIB
Zarifa Ghafari, wali kota Maidan Shahr, ibu kota Provinsi Wardak, Afghanistan. Zarifa menulis di laman Twitternya, ia siap dibunuh Taliban. (Sumber: Twitter)

“Saat kami mencapai gerbang bandara, ada banyak kelompok Taliban di sana. Saya berusaha menyembunyikan diri,” ujarnya kepada BBC.

Di Bandara Kabul, duta besar Turki membantu Ghafari mengambil penerbangan ke Istanbul.

Dari sana, mereka kemudian menuju Jerman.

Ghafari mengaku dirinya merasa tersiksa harus meninggalkan Afghanistan.

Ia mengatakan kesedihannya melebihi ketika ayahnya meninggal.

“Katika kehilangan ayah saya, saya tak pernah lagi merasakan hal yang sama,” ujarnya.

“Ketika memasuki pesawat dan meninggalkan negara saya, ternyata lebih menyakitkan ketimbang saat kehilangan ayah saya,” tambah Ghafari.

Baca Juga: Bus Pengangkut Pekerja Tambang China di Peru Jatuh ke Jurang, 15 Orang Tewas

Ia pun mengungkapkan jatuhnya Kabul ke tangan Taliban pada Minggu (15/8/2021) sebagai masa terburuk dalam hidupnya.

“Saya tak mampu mengatasi rasa sakit di hati saya. Saya tak pernah ingin meninggalkan negara saya,” lanjutnya.

Ghafari yang kini tinggal Duesseldorf mengungkapkan dirinya menjadi salah satu yang beruntung karena situasi Bandara Kabul semakin berbahaya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : BBC


TERBARU