Media Internasional Ramai Beritakan Bangkai Harimau Sumatra di Aceh
Kompas dunia | 27 Agustus 2021, 20:10 WIBAgus mengatakan, pihaknya akan bekerja sama penuh dengan aparat penegak hukum untuk mengusut kasus pidana ini.
Harimau sumatra, subspesies harimau yang paling terancam punah, berada di bawah tekanan yang meningkat akibat perburuan liar dan penyusutan habitat alami hutan mereka, menurut Daftar Merah Spesies Terancam IUCN.
Berkurangnya habitat alami secara cepat memaksa harimau sumatra mengembara ke daerah berpenduduk di desa-desa sekitar hutan untuk mencari makan.
Kematian harimau sumatra adalah kasus terbaru dari serangkaian pembunuhan hewan langka di Pulau Sumatera.
Ekosistem Gunung Leuser juga merupakan rumah bagi Badak Sumatra (Dicerorhinus sumatrensis) yang terdaftar sebagai genus yang sangat terancam punah dengan populasi kurang dari 80 individu yang tersisa di dunia.
Baca Juga: Pembantaian Badak di Afrika Selatan Makin Marak, Pemburu Dipantau Bertambah
Dicerorhinus adalah genus dari famili Rhinocerotidae, terdiri dari satu spesies yang masih ada, badak sumatra bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis), dan beberapa spesies lainnya yang kini resmi punah.
Badak sumatra merupakan satu-satunya spesies dari genus Dicerorhinus yang ada di dunia.
Konservasionis telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona telah menyebabkan peningkatan perburuan liar ketika penduduk desa terpaksa berburu karena alasan ekonomi untuk menyambung hidup.
Awal bulan lalu, seekor harimau betina ditemukan tewas dengan luka akibat jebakan di Kabupaten Aceh Selatan.
Seekor gajah ditemukan mati tanpa kepala pada 11 Juli di sebuah perkebunan kelapa sawit di Aceh Timur.
Polisi menangkap seorang tersangka pemburu liar bersama empat orang yang dituduh membeli gading yang diambil dari bangkai hewan tersebut.
Polisi Aceh juga menangkap empat pria pada bulan Juni lalu karena diduga memburu harimau dengan perangkap dan menjual sisa-sisanya seharga Rp100 juta.
Beberapa hari kemudian, harimau sumatra lainnya mati setelah memakan kambing yang dibubuhi racun tikus di Provinsi Sumatera Utara.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV/Associated Press/Bloomberg/Mongabay