Korban Tewas Bom Bunuh Diri Bandara Kabul Bertambah, Amerika Serikat Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Kompas dunia | 27 Agustus 2021, 07:48 WIBBaca Juga: Joe Biden Ancam Hancurkan Dalang Bom Bunuh Diri Bandara Kabul, ISIS Mengklaim Sebagai Pelakunya
Afiliasi ISIS di Afghanistan bernama IS-Khurasan mengklaim bertanggung jawab atas serangan di luar bandara Kabul.
Dua pembom bunuh diri dan pria bersenjata menyerang kerumunan warga Afghanistan yang berbondong-bondong ke bandara Kabul pada hari Kamis, (26/08/2021), menewaskan sedikitnya 60 warga Afghanistan dan 13 tentara AS, kata pejabat Afghanistan dan AS.
Cabang IS, yang dikenal sebagai Negara Islam-Provinsi Khorasan mengatakan dalam klaim tanggung jawabnya bahwa mereka menargetkan pasukan Amerika dan sekutu Afghanistan mereka.
Pernyataan itu memuat foto apa yang dikatakan kelompok teroris itu sebagai pelaku serangan bom bunuh diri.
Gambar tersebut menunjukkan tersangka penyerang berdiri dengan sabuk peledak di depan bendera hitam ISIS dengan kain hitam menutupi wajahnya, hanya matanya yang terlihat.
Baca Juga: Taliban, Al-Qaeda dan ISIS Ternyata Bertolak Belakang dan Sering Baku Bunuh, Simak Kisah Mereka
Pernyataan itu tidak menyebutkan pelaku bom bunuh diri kedua atau pria bersenjata. Selain itu, klaim tersebut tidak dapat diverifikasi secara independen.
ISIS juga mengatakan pelaku bom bunuh diri berhasil melewati pos pemeriksaan keamanan Taliban yang berada dalam jarak 5 meter dari kumpulan tentara AS, penerjemah dan kolaborator sebelum meledakkan diri.
Dikatakan bahwa Taliban juga termasuk di antara para korban.
Kelompok ekstremis ISIS telah memerangi Taliban, yang dipandangnya sebagai pengkhianat karena menyetujui kesepakatan damai dengan Amerika Serikat.
Pernyataan itu juga mengatakan pelaku bom bunuh diri itu menyiasati langkah-langkah keamanan AS dan bahwa kamp yang menjadi sasaran adalah tempat pasukan AS mengumpulkan dokumen untuk mereka yang pernah bekerja dengan militer Amerika Serikat maupun sekutu.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Associated Press