> >

Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul, Jerman Akhiri Misi Evakuasi

Kompas dunia | 27 Agustus 2021, 02:07 WIB
Asap mengepul dari ledakan bom bunuh diri mematikan di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8/2021). (Sumber: AP Photo/Wali Sabawoon)

KABUL, KOMPAS.TV – Menyusul ledakan akibat serangan dua bom bunuh diri di luar Bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021), Jerman menyatakan mengakhiri misi evakuasinya di Afghanistan.

Hal itu diungkapkan Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer.

“Pesawat militer dan pasukan Jerman terakhir telah tiba di Tashkent, Uzbekistan pada Kamis malam,” katanya seperti dilansir dari Associated Press, Jumat (27/8/2021).

Kramp-Karrenbauer menyatakan, sejak Senin pekan lalu (16/8/2021), Jerman telah mengevakuasi sebanyak 5.347 orang yang setidaknya berasal dari 45 negara. Jumlah itu termasuk sekitar 500 warga Jerman dan lebih dari 4.000 warga Afghanistan.

Baca Juga: Ledakan karena Dua Bom Bunuh Diri Terjadi di Luar Bandara Kabul, 13 Orang Tewas

Sebelumnya, Jerman tidak menyebutkan secara spesifik kapan ia akan mengakhiri penerbangan evakuasinya. Namun, sejumlah negara Eropa lain telah menyelesaikan misi evakuasi mereka sebelum tenggat waktu penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) pada 31 Agustus.

Lebih lanjut Kramp-Karrenbauer menyebutkan, beberapa penerbangan terakhir Jerman tengah memuat para penumpang saat ledakan bom bunuh diri terjadi. Komandan Jerman pun segera melakukan rencana “keberangkatan darurat”.

“Serangan yang kami saksikan sore ini, telah memperjelas bahwa memperpanjang operasi di Kabul tidak mungkin. Situasi keamanan di lapangan, dan juga keputusan Taliban untuk tidak menoleransi perpanjangan setelah tanggal 31 Agustus, membuat hal itu tidak mungkin dilaksanakan,” tuturnya.

Baca Juga: Ancaman Serangan ISIS Makin Tinggi di Bandara Kabul, Warga Agar Segera Bubar dan Mencari Tempat Aman

Kramp-Karrenbauer juga menyatakan, Jerman menawarkan sebuah pesawat evakuasi medis yang saat itu tengah berada di udara untuk mengangkut keluar para korban luka dari negara lain. Namun sejauh ini, tawaran itu belum digunakan.

Kramp-Karrenbauer menambahkan, Jerman akan menyediakan pesawat yang terbang ke Tashkent jika diperlukan.

 

 

 

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU