Ledakan karena Dua Bom Bunuh Diri Terjadi di Luar Bandara Kabul, 13 Orang Tewas
Kompas dunia | 26 Agustus 2021, 22:24 WIBKABUL, KOMPAS.TV - Ledakan yang diakibatkan dua bom bunuh diri terjadi di luar Bandara Kabul, Kamis (26/8/2021).
Akibat ledakan tersebut, dikabarkan 13 orang tewas dan melukai 15 orang lainnya.
Dikutip dari Associated Press, Pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, personelnya mengalami luka karena ledakan tersebut.
Meski begitu, tak dilaporkan lebih jauh mengenai kondisinya.
Baca Juga: Terombang-ambing 12 Jam di Laut, Pria Ini Ditolong Gerombolan Lumba-lumba
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengungkapkan terjadinya peledakan tersebut.
Insiden tersebut pun kemudian dikonfirmasikan oleh Pentagon.
Ledakan tersebut terjadi di luar bandara, di mana ribuan warga Afghanistan berkumpul dan berharap bisa ikut dievakuasi setelah kepemimpinan negara itu diambil alih Taliban.
Sebelumnya, sejumlah negara barat telah memperingatkan adanya kemungkinan serangan di bandara tersebut saat evakuasi dengan pesawat dilakukan.
Kecurigaan itu mengarah ke ISIS, bukan Taliban yang saat ini tengah menjaga gerbang bandara dan mengontrol warga Afghanistan yang berusaha melarikan diri.
Sejumlah negara pun meminta masyarakat untuk sementara menghindari bandara pada pagi ini, setelah menerima adanya ancaman pengeboman.
Menurut seorang saksi mata, Adam Khan, ledakan tersebut terjadi di antara kerumunan orang yang menunggu untuk masuk bandara.
Baca Juga: Taliban Kembali Berkuasa, Mantan Jenderal Top Afghanistan Merasa Dikhianati Biden, Trump dan Ghani
Ia mengatakan, sejumlah orang terbunuh atau terluka, termasuk sejumlah orang yang kehilangan bagian tubuhnya.
Bandara Kabul memang menjadi sarana bagi negara-negara lain untuk mengevakuasi warganya yang berada di Afghanistan.
Semenjak Taliban kembali berkuasa seusai menduduki Kabul, Minggu (15/8/2021), Afghanistan dilanda ketakutan dan membuat banyak orang ingin pergi dari negara itu.
Hal itu membuat kondisi di Bandara Kabul kian ramai, karena banyak juga warga Afghanistan yang berupaya untuk pergi dari negaranya karena takut dengan tangan besi Taliban.
Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press