Berapa Banyak Warga Afghanistan yang Sudah Dievakuasi, ke Mana Tujuan Mereka?
Kompas dunia | 26 Agustus 2021, 06:10 WIBBaca Juga: Unicef: 10 Juta Anak Afghanistan Sangat Membutuhkan Bantuan Kemanusiaan
Diperkirakan, maksimal Amerika Serikat mampu mengevakuasi 12.700 orang per hari antara Senin dan Selasa pagi. Tetapi bahkan pada tingkat ini, ribuan bisa tertinggal.
Ke mana para pengungsi akan pergi? Sebagian besar diterbangkan ke Qatar, Pakistan dan Uzbekistan, serta Spanyol dan Jerman serta beberapa pangkalan militer Amerika Serikat dan sekutunya, sebelum menjalani proses dan diterbangkan ke negara-negara penerima.
Tetangga Tajikistan mengatakan siap untuk menerima 100.000 orang.
Sekitar 10.000 orang Afghanistan yang mendapat Visa Imigrasi Khusus untuk dimukimkan kembali di AS akan ditampung di tempat lain untuk beberapa waktu, sementara mereka menjalani prosedur penempatan.
Negara-negara seperti Inggris, Jerman dan Australia sudah memberikan komitmen untuk menerima mereka yang bekerja sama dengan mereka di Afghanistan.
Bagaimana nasib mereka yang bukan pengungsi? Sementara Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin menegaskan kembali "komitmennya" kepada orang-orang Afghanistan yang berisiko yang ingin pergi setelah pasukannya ditarik, masih belum jelas bantuan apa yang mungkin ditawarkan kepada mereka.
Taliban mengatakan hari Selasa, mereka "tidak mendukung" warga Afghanistan untuk meninggalkan negara itu, lalu memutuskan untuk memblokir jalan ke bandara Kabul kecuali untuk orang asing yang ingin keluar dari Afghanistan.
Meskipun kelompok Taliban mengatakan akan menghormati hak-hak perempuan dalam hukum Islam, dan tidak akan membalas dendam terhadap mantan pegawai pemerintah Afghanistan, beberapa perempuan dan warga sipil lainnya memutuskan untuk pergi bersembunyi.
Kelompok hak asasi manusia Amnesty International melaporkan sembilan orang etnis minoritas ditembak oleh pasukan Taliban di provinsi Ghazni bulan lalu.
Mereka yang sebelumnya bertentangan dengan rezim Taliban, termasuk aktivis perempuan dan hak-hak LGBT dan jurnalis, juga berisiko menjadi sasaran kelompok Taliban setelah pasukan asing dan warga asing pergi keluar dari Afghanistan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : The Straits Times