Mengenal Ahmad Massoud, Pemimpin Pejuang Anti-Taliban dan Putra Si Singa Panjshir
Kompas dunia | 23 Agustus 2021, 10:05 WIBPANJSHIR, KOMPAS.TV - Kembalinya Taliban berkuasa di Afghanistan, memunculkan Ahmad Massoud sebagai penentang.
Massoud pun memimpin pejuang Anti-Taliban dari markasnya di lembah Panjshir, yang juga jadi tanah kelahirannya.
Massoud yang berusia 32 tahun, merupakan putra dari Ahmad Shah Massoud, yang dikenal sebagai Singa Panjshir.
Ahmad Shah Massoud merupakan tokoh perlawanan terhadap penjajahan Uni Sovyet dan juga Taliban.
Baca Juga: Pemimpin Pejuang Anti-Taliban Isyaratkan Ingin Berdamai, Tetapi Juga Siap untuk Perang
Namun Shah Massoud tewas pada 2001 oleh Al-Qaeda, dua hari sebelum peristiwa 9/11.
Lembah Panjshir sendiri merupakan satu-satunya wilayah di Afghanistan yang tak bisa dikuasai Taliban pada perang sipil tahun 1990-an.
Wilayah tersebut juga tak mampu dikuasai Uni Sovyet saat menduduki Afghanistan pada 1970-an.
Kembali berkuasanya Taliban di Afghanistan membuat Massoud bertekad mengikuti jejak ayahnya untuk melawan mereka.
“Ayah saya, Komandan Massoud, adalah pahlawan nasional kami dan memberikan saya warisan. Warisan itu adalah kebebasan Afghanistan,” ujarnya dikutip dari Hindustan Times.
“Perjuangan itu kali ini adalah milik saya. Rekan saya dan saya sendiri siap memberikan darah kami. Kami menginginkan Afghanistan yang merdeka,” ujarnya.
Massoud sebelumnya sempat tinggal di London, Inggris selama tujuh tahun.
Ia kemudian kembali ke Afghanistan pada 2016 lalu.
Sejak kembali ke Afghanistan, Massoud pun terus menyerukan aksi Anti-Taliban.
Ketika Taliban merebut Kabul, Minggu (15/8/2021), dan menggulingkan pemerintah yang sah, Massoud sudah menyiapkan perlawanan.
Ia membentuk Front Perlawanan Nasional Afghanistan di Panjshir, dan menampung tentara Afghanistan dan pasukan keamanan yang kabur dari Kabul.
Massoud pun mendapat dukungan dari Wakil Presiden Afghanistan, Amrullah Saleh, dalam menghadapi Taliban.
Saleh merupakan salah satu tokoh intelijen Afghanistan, dan memiliki jaringan mata-mata di Kabul.
Baca Juga: Terancam Pasukan Anti-Taliban, Ratusan Pejuang Taliban Menuju Lembah Panjshir
Massoud sendiri menegaskan dirinya tak akan menyerah hingga akhir untuk mempertahankan wilayahnya dan menentang Taliban.
Ia mengungkapkan siap berdamai, tetapi juga tak menutup untuk melakukan peperangan dengan Taliban.
Pejuang Anti-Taliban dikabarkan telah berhasil merebut tiga distrik di Provinsi Baghlan, yaitu Distrik Banu, Pol-e-Hesar dan De Salah.
Mereka pun dikabarkan telah menewaskan sekitar 60 pejuang Taliban, meski media sosial Pro-Taliban mengatakan hanya 15 orang yang tewas.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Hindustan Times