> >

47 Orang Terbantai dalam Serangan Kelompok Bersenjata Garis Keras di Burkina Faso

Kompas dunia | 20 Agustus 2021, 02:30 WIB
Peta konflik wilayah Sahel Afrika, lokasi pembantaian 47 warga sipil dan tentara Burkina Faso oleh kelompok bersenjata yang dituding sebagai jihadis garis keras (Sumber: France24)

OUAGADOGOU, KOMPAS.TV - Presiden Burkina Faso mengumumkan tiga hari berkabung nasional sejak Kamis setelah kelompok bersenjata yang dituduh sebagai jihadis garis keras menewaskan 47 orang, termasuk 30 warga sipil, dalam serangan di utara negara itu seperti dilansir France24, Kamis (19/08/2021).

Serangan itu adalah pertumpahan darah terbaru di daerah yang selalu dilanda kekerasan kelompok penganut Islam ekstrem.

Serangan hari Rabu di dekat kota Gorgadji juga menewaskan 14 tentara dan tiga milisi sukarelawan, kata kementerian komunikasi Burkina Faso.

Para prajurit dan milisi saat serangan terjadi sedang "menjaga warga sipil yang berangkat ke Arbinda," kota lain di Burkina Faso bagian utara.

Dalam baku tembak berikutnya, pasukan keamanan membunuh 58 "teroris" dan sisanya melarikan diri, menurut pemerintah. Sembilan belas orang juga terluka.

"Operasi penyelamatan dan bantuan terus berlanjut," katanya.

Daerah itu berada di zona tiga perbatasan, di mana Burkina Faso berbatasan dengan Mali dan Niger. Wilayah itu menjadi fokus kekerasan jihadis yang melanda wilayah Sahel yang lebih luas di Afrika barat.

Itu adalah serangan besar ketiga terhadap tentara Burkinabe dalam dua minggu terakhir, termasuk satu kali pada 4 Agustus di dekat perbatasan Niger yang menewaskan 30 orang, termasuk 11 warga sipil.

Presiden Roch Marc Christian Kabore mengumumkan tiga hari berkabung nasional mulai Kamis untuk para korban serangan.

Baca Juga: PBB Mengutuk Serangan Kelompok Bersenjata Burkina Faso yang Tewaskan 160 Orang

Setidaknya 100 warga sipil di sebuah desa di Burkina Faso tewas dibantai oleh sekelompok orang bersenjata, kata pemerintah Burkina Faso hari Sabtu (05/06/2021) seperti dilansir Associated Press.  (Sumber: AP Photo)

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : France24


TERBARU