47 Orang Terbantai dalam Serangan Kelompok Bersenjata Garis Keras di Burkina Faso
Kompas dunia | 20 Agustus 2021, 02:30 WIBBendera akan dikibarkan setengah tiang di gedung-gedung publik dan perayaan-perayaan dilarang selama periode berkabung, katanya.
Burkina Faso adalah sebuah negara miskin di wilayah Sahel sub-Sahara yang gersang, sejak 2015 memerangi serangan yang semakin sering dan mematikan oleh kelompok-kelompok bersenjata jihadis yang berafiliasi dengan kelompok Negara Islam dan Al-Qaeda.
Pada tanggal 4-5 Juni, kelompok bersenjata menewaskan sedikitnya 132 orang, termasuk anak-anak, di desa timur laut Solhan, tercatat sebagai serangan paling mematikan di Burkina Faso dalam sejarah pemberontakan.
Baca Juga: AL Inggris Laporkan Pembajakan Singkat Misterius Kapal Tanker Aspal oleh Kelompok Bersenjata Iran
Serangan dan penyergapan telah terkonsentrasi di utara dan timur dekat perbatasan dengan Mali dan Niger, yang keduanya juga menghadapi kekerasan mematikan oleh para jihadis.
Menurut perkiraan resmi, serangan-serangan ini bersama dengan kekerasan antar masyarakat telah menewaskan lebih dari 1.400 orang dan memaksa 1,3 juta orang mengungsi.
Bersama dengan Mali tengah, wilayah "tiga perbatasan" yang luas dan gersang yang membentang di Niger, Mali, dan Burkina Faso telah menjadi daerah yang paling parah dilanda kampanye Sahel oleh para jihadis.
Militan yang terkait dengan Al-Qaeda muncul di Mali utara tahun 2012, sehingga mendorong intervensi militer Prancis. Setelah tercerai-berai, para jihadis berkumpul kembali dan menyebar ke negara-negara tetangga.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : France24