> >

Korban Tewas Gempa Haiti Bertambah Jadi 1.419, Ribuan Korban Luka Menanti Bantuan

Kompas dunia | 17 Agustus 2021, 12:22 WIB
Para korban luka akibat gempa tampak terbaring di tempat tidur di luar Rumah Sakit Immaculee Conception di Les Cayes, Haiti, Senin (16/8/2021), dua hari setelah gempa berkekuatan 7,2 magnitudo menghantam Haiti bagian barat daya. (Sumber: AP Photo/Fernando Llano)

LES CAYES, KOMPAS.TV – Korban tewas setelah gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo yang mengguncang Haiti pada Sabtu (14/8/2021) bertambah. Lembaga Perlindungan Sipil Haiti pada Senin (16/8/2021) menyebut, korban tewas sudah mencapai 1.419 orang, dan sekitar 6.000 orang terluka.

Banyak di antara korban luka yang terkatung-katung menanti bala bantuan datang. Sebagian dari mereka bahkan terkapar di aspal bandara yang panas.

“Kami berencana menggelar tenda di area teras rumah sakit, tapi kami diberi tahu bahwa hal itu kemungkinan tidak aman,” ujar Gede Peterson, Direktur Rumah Sakit Umum Les Caves di Haiti.

Melansir Associated Press, staf rumah sakit dipaksa berimprovisasi demi menyiasati keterbatasan fasilitas. Pendingin di kamar mayat rusak selama hampir 3 bulan belakangan. Namun, pasca gempa mengguncang Haiti pada Sabtu lalu, staf rumah sakit harus menyesaki ruang kecil itu dengan sekitar 20 mayat.

Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Haiti 1.297 Orang dan Ribuan Luka Berat, Guncangan Hingga Jamaika dan Kuba

Gempa yang pusatnya berada sekitar 125 kilometer di barat ibu kota Port-au-Prince itu hampir meratakan beberapa kota dan memicu tanah longsor yang menghambat upaya penyelamatan di negara termiskin di belahan dunia barat itu.

Haiti tengah berjuang dengan pandemi Covid-19, kekerasan geng, kemiskinan yang parah dan ketidakpastian politik menyusul pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli lalu. Kini, warga Haiti terlantar di jalanan Haiti akibat gempa bumi.

Penderitaan Haiti diperparah dengan datangnya Badai Tropis Grace yang diprediksi membawa angin kencang, hujan lebat, tanah longsor dan banjir bandang. Sejumlah wilayah Haiti telah merasakan hujan.

“Kami tengah bekerja untuk memastikan bahwa sumber daya yang kita miliki akan diberikan ke tempat-tempat yang paling parah terdampak,” kata Kepala Lembaga Perlindungan Sipil Haiti Jerry Chandler. Ia menyebut Les Cayes dan Jeremie, juga Nippes,  sebagai wilayah Haiti yang paling parah terdampak gempa.

Tiga hari setelah gempa, korban luka terus mengalir ke rumah sakit umum di Les Cayes yang sudah kewalahan. Para pasien menanti ditangani di tangga, koridor dan teras terbuka rumah sakit.

Baca Juga: Visual Kerusakan Haiti Pasca Dilanda Gempa 7,2 Magnitudo

Sementara itu, tim penyelamat menggali lantai dasar sebuah hotel di kota pesisir Les Cayes dan mengeluarkan 15 jenazah dari puing reruntuhan. Diyakini banyak korban yang masih tertimbun di bawah reruntuhan. Mengingat tebal puing reruntuhan setinggi sekitar sepertiga meter, menemukan korban yang masih hidup tampaknya tak mungkin.

Gempa mengakibatkan lebih dari 7.000 rumah hancur dan 5.000 rumah lainnya rusak. Akibatnya, sekitar 30.000 keluarga tak punya tempat tinggal. Rumah sakit, sekolah, kantor dan gereja juga hancur atau rusak parah.

Pihak berwenang setempat harus bernegosiasi dengan sejumlah geng di distrik Martissant agar dua konvoi bantuan kemanusiaan dapat melintas area tersebut. Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan menyebut semenanjung selatan Haiti itu sebagai lokasi yang berhubungan dengan kekerasan geng. Sejumlah pekerjanya juga mengalami serangan berulang kali.

Perdana Menteri Ariel Henry mendeklarasikan keadaan darurat selama sebulan untuk Haiti. Konvoi pemerintah pertama telah mulai bergerak untuk membantu sejumlah area kota terdampak.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU