Kabul Jatuh, Taliban Masuk Istana Kepresidenan Tuntut Kekuasaan Penuh atas Afghanistan
Kompas dunia | 16 Agustus 2021, 00:59 WIBJuru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan, kelompoknya akan melindungi hak-hak perempuan, pula kebebasan bagi para pekerja media dan diplomat.
“Kami meyakinkan orang-orang, terutama di kota Kabul, bahwa harta benda dan kehidupan mereka akan aman,” ujarnya pada BBC.
Shaheen menambahkan, peralihan kekuasaan diperkirakan akan berlangsung dalam beberapa hari ke depan.
Peralihan Kekuasaan Tak Akan Berlangsung Melalui Pemerintahan Transisional
Sementara itu, penjabat Menteri Dalam Negeri Afghanistan Abdul Sattar Mirzakawal sebelumnya menyatakan bahwa kekuasaan akan diberikan pada pemerintahan transisional.
Mengutip Reuters, Bloomberg dan AFP, tiga sumber diplomatik menyebut bahwa Ali Ahmad Jalali, mantan menteri dalam negeri Afghanistan dan seorang akademisi yang berbasis di Amerika Serikat (AS), kemungkinan ditunjuk memimpin pemerintahan sementara.
Namun, dua pejabat Taliban menyatakan kemudian bahwa tidak akan ada pemerintahan transisional. Taliban, kata mereka, mengharapkan penyerahan kekuasaan Afghanistan sepenuhnya.
Baca Juga: Kisah Abdullah, Pemuda yang Dipaksa Berperang Lawan Pasukan Afghanistan oleh Taliban
Melansir Associated Press, para negosiator Taliban tengah menuju istana kepresidenan di Kabul untuk menyiapkan peralihan kekuasaan.
Delegasi pemerintahan Afghanistan, termasuk pejabat senior Abdullah Abdullah, pada Minggu (15/8/2021) bertolak menuju Qatar untuk bertemu dengan perwakilan Taliban. Hal itu diungkap Fawzia Koofi, anggota tim negosiator Kabul pada Reuters.
Seorang sumber lain menyebut, sejumlah pejabat AS juga akan dilibatkan dalam diskusi peralihan kekuasaan Afghanistan.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : The Straits Times/Reuter/Bloomberg/AFP/AP/BBC