Situasi Afghanistan Makin Gawat, Amerika Serikat sampai Kirim Seribu Pasukan Tambahan
Kompas dunia | 15 Agustus 2021, 07:30 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Sabtu (14/8/2021) kemarin mengerahkan 1.000 tentara tambahan ke Afghanistan untuk memastikan penarikan personel AS dan sekutu yang 'tertib dan aman'.
Pengerahan seribu tentara tambahan itu membuat seluruh pasukan AS yang berada di Afghanistan menjadi sekitar 5.000 personel.
Pasukan AS juga akan membantu evakuasi warga Afghanistan yang bekerja dengan militer AS selama perang yang berlangsung hampir 2 dekade lamanya di negara itu.
Melansir Associated Press, keputusan mendadak Biden pada menit terakhir untuk mengerahkan pasukan tambahan ke Afghanistan itu merefleksikan gawatnya situasi keamanan di negara itu, seiring pergerakan Taliban yang kian dekat ke Kabul.
Pengerahan pasukan tambahan ini juga menimbulkan pertanyaan terkait apakah Biden akan memenuhi tenggat waktu untuk menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan pada 31 Agustus.
Baca Juga: Mazar-i-Sharif Jatuh ke Tangan Taliban, Diawali Penyerahan Diri Tentara Afghanistan
Dalam pernyataan pada Sabtu (14/8/2021), Biden tak menjelaskan rincian 5.000 personel pasukan yang ia kerahkan.
Namun, seorang pejabat pertahanan AS menyatakan, Biden telah menyetujui rekomendasi Menteri Pertahanan Lloyd Austin bahwa batalion utama Tim Tempur Brigade Lintas Udara ke-82 membantu penarikan personel Departemen Luar Negeri di Afghanistan.
Semula, sekitar 1.000 pasukan ditempatkan untuk membantu penarikan itu.
Namun, pejabat administrasi AS dengan cepat menilai bahwa jumlah personel itu tak akan mencukupi.
Kontingen tambahan marinir AS pun tiba di Kabul sebagai bagian dari 3.000 pasukan yang dimaksudkan untuk mengamankan evakuasi udara para personel Kedutaan Besar AS dan sekutu Afghanistan.
Juru bicara Komando Sentral AS, Kapten Angkatan Laut William Urban, menyatakan, setelah pengerahan pasukan pendahuluan marinir yang tiba pada Jumat (13/8/2021), lebih banyak personel dikerahkan untuk mengamankan bandara internasional Kabul.
Namun, ia menolak merinci jumlah personel secara spesifik.
Menurut Pentagon, sebagian besar dari 3.000 pasukan yang terdiri dari dua batalion Marinir dan satu batalion Angkatan Darat, dikerahkan pada akhir pekan ini.
Baca Juga: Kotanya Direbut Taliban, Warga Herat dan Kandahar Kecewa Sikap Pemerintah Afghanistan
Sejumlah pejabat menegaskan, misi pasukan AS yang baru datang terbatas pada membantu evakuasi udara personel kedutaan dan sekutu Afghanistan mereka.
Misi ini diharapkan akan selesai hingga akhir bulan.
Namun, pasukan AS bisa berada lebih lama di Afghanistan jika kedutaan AS di Afghanistan terancam oleh pendudukan Taliban di Kabul nanti.
Seiring situasi yang memburuk dengan cepat di Afghanistan, Biden, yang menghabiskan akhir pekan di Kamp David, dan Wakil Presiden Kamala Harris mengadakan konferensi video pada Sabtu pagi (14/8/2021) bersama para pejabat keamanan nasional AS.
Mereka mendiskusikan upaya-upaya untuk mengurangi jumlah warga sipil AS di Afghanistan, evakuasi warga Afghanistan yang bekerja dengan pemerintah AS, dan perubahan cepat di medan pertempuran Afghanistan.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press