> >

Rumah Atlet Cilik Peraih Emas Olimpiade Diserbu Influencer dan Fans, Bahkan Buah Nangkanya Dicuri

Kompas dunia | 12 Agustus 2021, 19:47 WIB
Quan Hongchan, Atlet Olimpiade peraih medali emas loncat indah asal China mengaku selalu bermimpi bisa ke taman hiburan dan impiannya itu akan menjadi kenyataan. (Sumber: AP Photo/Dmitri Lovetsky)

GUANGDONG, KOMPAS.TV - Kesuksesan atlet cilik berusia 14 tahun asal China, Quan Hongchan, meraih medali emas Olimpiade Tokyo menjadi fenomena besar di negaranya.

Rumah atlet loncat indah tersebut di Desa Maihe, Guangdong, China diserbu oleh ribuan influencer dan fans-nya.

Bahkan sejumlah orang mencuri buah nangka di rumahnya sebagai cinderamata.

Quan sukses meraih medali emas setelah menjuarai final loncat indah 10 meter perempuan di Olimpiade Tokyo.

Baca Juga: Tak Pernah ke Taman Hiburan, Impian Atlet Cilik Peraih Medali Emas Olimpiade Akhirnya Kesampaian

Ia pun langsug menjadi bintang di negaranya, dan mendapatkan banyak hadiah dari masyarakat China karena kepribadiannya sederhana.

Bahkan desa tempat tinggalnya menjadi area pariwisata dadakan.

Dikutip dari World of Buzz, setidaknya 2.000 orang mendatangi desa tersebut setiap haru.

Mereka bahkan telah berada di depan rumah Quan hingga pukul 9 malam, dan mengganggu keluarga Quan serta tetangganya.

Bahkan warga yang sudah tua di desa tersebut kesulitan untuk tidur saat malam hari.

Seperti diungkapkan BBC, bahkan sejumlah fans memanjat pohon demi mendapat pandangan yang lebih baik terhadap isi rumah Quan.

Mereka bahkan menciptakan tagar di media sosial tentang bagaimana melihat rumah Quan Hongchan dan menjadikannya titik panas untuk foto di internet.

Baca Juga: Terbukti Terima Suap, China Jatuhkan Hukuman Penjara Seumur Hidup Bekas Bos Bank ICBC

Bahkan beberapa influencer diduga berkemah di desa tersebut untuk membuat video siaran langsung hingga malam hari.

Beberapa mengetuk rumahnya untuk mendapatkan selfie dengan keluarga Quan.

Bahkan sejumlah orang mencuri buah nangka yang ada di rumahnya untuk dijadikan cinderamata.

Untuk membatasi orang yang datang, dan kebanyakan tak mematuhi peraturan pembatasan sosial Covid-19, otoritas setempat memutuskan menutup desa tersebut dari tamu.

Ayah Quan, Quan Wenmao, berterima kasih atas dukungan terhadap putrinya.

Namun, ia menegaskan bahwa para pendukung lebih baik tetap tinggal di rumahnya masing-masing.

“Mereka bisa mengirimkan saja dukungannya. Tak perlu datang ke sini. Ini mengganggu kehidupan mereka dan juga kami,” ujar Quan Wenmao.

Ia juga mengatakan istrinya, atau ibu Quan yang sedang sakit juga terpaksa harus meladeni para tamu.

Ibunya tersebut menjadi salah satu alasan Quan melakukan loncat indah.

Baca Juga: Kesaksian Warga Afghanistan, Taliban Penggal Anaknya setelah Disiksa seperti Hewan

“Saya ingin mendapatkan uang untuk bisa memberikan perawatan medis untuknya. Saya ingin membuat banyak uang untuk menyembuhkan penyakitnya,” ujar Quan.

Berkat kesuksesan Quan, rumah sakit di Zhanjiang, Provinsi Guangdong, mengumumkan mereka akan memberikan pelayanan medis sepenuhnya untuk ibu dan kakeknya yang sakit.

Pihak rumah sakit mengungkapkan mereka bangga kepada Quan dan ingin menolong keluarganya.

Quan yang selalu bermimpi bisa ke taman hiburan juga mendapatkan kartu VIP tahunan dari Taman Hiburan Resort Guangzhou Chimelong, yang membuatnya bisa memasuki taman itu selama setahun secara gratis.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : World of Buzz/BBC


TERBARU