Jerman Tangkap Bekas Staf Kedubes Inggris yang Dituding Jadi Spion Rusia
Kompas dunia | 12 Agustus 2021, 00:16 WIBBaca Juga: Pengadilan Australia Bebaskan Agen Rahasianya yang Bantu Timor Leste Buktikan Spionase Australia
Kedutaan Besar Rusia di Jerman juga menolak memberi komentar atas laporan tentang kasus tersebut kepada kantor berita Interfax.
Kedutaan Besar Inggris di Berlin hanya di pojokan dekat Gerbang Brandenburg yang ikonik dan 250 meter berjalan kaki dari kedutaan Rusia, yang terletak di jalan raya Unter den Linden yang terkenal.
Pada Mei lalu, Inggris menetapkan rencana untuk menindak aktivitas bermusuhan oleh negara-negara asing, memperkenalkan undang-undang yang diusulkan untuk memberikan layanan keamanan dan penegakan hukum untuk mengatasi ancaman yang berkembang.
Pria itu ditangkap pada Selasa di Potsdam, tepat di luar Berlin.
Dia dipekerjakan sebagai anggota staf lokal kedutaan Inggris sampai penangkapannya, yang merupakan hasil penyelidikan bersama oleh otoritas Jerman dan Inggris, kata jaksa.
Polisi Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan lelaki itu ditangkap karena dicurigai melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan terlibat dalam "aktivitas Agen Intelijen".
Kepala mata-mata Inggris mengatakan baik China dan Rusia sering berusaha untuk mencuri data sensitif komersial dan kekayaan intelektual serta untuk ikut campur dalam politik, sementara agen Rusia juga dituduh melakukan serangan terhadap mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal di dalam wilayah Inggris pada 2018.
Beijing dan Moskow mengatakan, Barat dicengkeram paranoia tentang plot spionase.
Baik Rusia maupun China menyangkal mereka ikut campur di luar negeri, berusaha mencuri teknologi, melakukan serangan dunia maya, atau menabur perselisihan.
Kasus Berlin menggemakan dunia gelap spionase yang dipraktikkan selama Perang Dingin, ketika agen ganda Kim Philby dan yang lainnya dalam lingkaran mata-mata Inggris yang dikenal sebagai "Cambridge Five" menyampaikan informasi ke Uni Soviet.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Straits Times