> >

Jadi Konflik Politik, UMNO Malaysia Tidak Setuju Relaksasi Penerima Vaksinasi Covid-19 Lengkap

Kompas dunia | 12 Agustus 2021, 01:10 WIB
Warga menerima suntikan vaksin AstraZeneca di Kuala Lumpur, Malaysia, Mei 2021. Presiden UMNO Zahid Hamidi mengatakan, "perlu diingat bahwa penerima dua dosis dikatakan masih menular dengan angka infeksi kasus positif sebesar 50 persen,". (Sumber: ANTARA/Agus Setiawan)

Oleh karena itu, kata Hamidi, harus ada rincian tentang mekanisme penegakan dan pemantauan yang tepat untuk melindungi mereka yang diberi kelonggaran dan orang-orang di sekitarnya.

"Kami juga prihatin dengan fleksibilitas yang diberikan kepada wisatawan warga negara dan non-warga negara dari luar negeri yang telah menyelesaikan dosis vaksin yang menjalani karantina di rumah," katanya.

Pemerintah Malaysia harus mewaspadai kemungkinan ancaman varian lain seperti Delta Plus dan Lambda yang sudah terdeteksi di negara lain.

"Malaysia tidak boleh berkompromi dalam hal ini karena varian yang ada sudah begitu banyak mengorbankan nyawa orang Malaysia," kata Hamidi.

Menurut dia, pihaknya khawatir pengumuman relaksasi hanyalah pendekatan populis yang putus asa karena tidak mempertimbangkan aspek yang paling penting.

Asosiasi Medis Malaysia MMA juga mendesak pemerintah untuk menunda relaksasi hingga jumlah kasus positif berkurang secara signifikan.

"MMA mengatakan setiap keputusan untuk memberikan keringanan hukuman tersebut harus didukung oleh bukti ilmiah," kata dia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU