Kim Jong-Un Tetap Kembangkan Nuklir Meski Korea Utara Dilanda Krisis Ekonomi dan Kelaparan
Kompas dunia | 7 Agustus 2021, 12:38 WIBBaca Juga: Cerita Pejabat Militer Korea Utara Dihukum Mati karena Anggap Permintaan Kim Jong-Un Tak Realistis
Korea Utara bahkan menutup akses perbatasannya dengan China, yang kerap menjadi rekan dalam perdagangan dan penyedia kebutuhan masyarakatnya.
Selain itu kegagalan pertanian pada tahun lalu karena badai topan dan banjir besar membuat situasi pangan Korea Utara dalam krisis.
Kim Jong-un pun mengungkapkan kondisi kritis tersebut pada Juni lalu dan berharap banyak pada pertanian tahun ini.
“Pernyataan yang dibuat oleh DPRK (Korea Utara), menunjukkan kemanusiaan yang dalam di negara itu, meski blokade Covid-19 berarti dampak relatif sanksi terhadap situasi kemanusiaan mungkin telah berkurang,” bunyi laporan itu.
Baca Juga: Deretan Pejabat yang Dieksekusi Mati Pemimpin Korut Kim Jong-un
"Dengan semua perdagangan yang berhenti karena blokade, dan pertanian tahun lalu sangat buruk karena banjir, prospek dari populasi Korea Utara yang lebih besar adalah kemiskinan,” tambahnya.
Korea Utara menjadi sasaran sanksi PBB sejak 2006 karena program nuklir dan rudal balistiknya.
Dewan Keamanan PBB semakin memperkuat sanksi demi bisa memotong pendanaan untuk program tersebut.
Salah satu sanksinya adalah larangan ekspor batubara dan komoditas lainnya, serta impor minyak.
Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah
Sumber : The Japan Times