Gubernur New York Andrew Cuomo Terbukti Lecehkan Banyak Perempuan
Kompas dunia | 4 Agustus 2021, 02:00 WIBNEW YORK, KOMPAS.TV – Penyelidikan menemukan bahwa Gubernur New York Andrew Cuomo melakukan pelecehan seksual terhadap sejumlah perempuan di dalam dan di luar pemerintah negara bagian.
Ia juga terbukti mengupayakan pembalasan terhadap salah seorang penuduhnya. Temuan yang diumumkan jaksa agung New York pada Selasa (3/8/2021) itu jelas akan membuat seruan pengunduran diri atau pemakzulan kader Demokrat itu makin menguat.
Melansir Associated Press, penyelidikan yang berjalan selama hampir 5 bulan itu dilakukan oleh dua pengacara luar yang berbicara pada 179 orang.
Keduanya menemukan bahwa pemerintahan Cuomo merupakan “lingkungan kerja yang jahat” dan “penuh dengan ketakutan dan intimidasi”.
Mereka yang diwawancarai termasuk sejumlah orang yang mengadukannya, anggota dan mantan anggota dewan eksekutif, polisi negara bagian, pegawai negara bagian tambahan dan sejumlah orang lainnya yang biasa berinteraksi dengan sang gubernur.
Baca Juga: Gubernur New York Tersandung Kasus, Asistennya Mengaku Alami Pelecehan Seksual
“Wawancara dan potongan bukti ini mengungkapkan gambaran yang sangat mengganggu namun jelas: Gubernur Cuomo melakukan pelecehan seksual terhadap para pegawai negara bagian, dulu dan kini, dalam pelanggaran hukum federal dan negara bagian,” tutur Jaksa Agung New York Letitia James dalam konferensi pers pada Selasa (3/8/2021).
Menurut James, penyelidikannya telah selesai. Tak ada rujukan ke jaksa penuntut pidana, meskipun hal itu tak menghalangi otoritas setempat untuk menggunakan bukti dan temuan laporan untuk mengajukan kasus mereka sendiri.
Pada sedikitnya satu kesempatan, menurut penyelidikan itu, Cuomo dan staf seniornya bekerja untuk membalas seorang mantan pegawai yang menuduhnya telah melecehkannya.
Cuomo juga telah melecehkan sejumlah perempuan di luar pemerintahan.
Laporan itu merinci, untuk kali pertama, dugaan bahwa Cuomo telah melakukan pelecehan seksual terhadap seorang polisi negara bagian perempuan yang menjadi bagian personel keamanannya.
“Para perempuan ini maju ke depan dan berbicara kebenaran pada kekuasaan. Dengan melakukan ini, mereka menyatakan kepercayaan pada keyakinan bahwa meskipun sang gubernur berkuasa, kebenaran jauh lebih kuat,” ujar Joon Kim, salah satu pengacara yang melakukan penyelidikan itu.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press