Wabah Meluas, China Perintahkan Tes Covid-19 Massal di Wuhan dan Kota-kota Lain
Kompas dunia | 4 Agustus 2021, 03:00 WIBBEIJING, KOMPAS.TV – China menangguhkan penerbangan dan perjalanan kereta, membatalkan pertandingan liga basket profesional dan mengumumkan tes Covid-19 massal di Wuhan pada Selasa (3/8/2021).
Semua langkah ini ditempuh lantaran varian Delta telah mencapai kota yang mendeteksi pertama kali virus Corona pada akhir 2019 lalu itu.
Melansir Associated Press, meskipun jumlah total kasus Covid-19 masih di angka ratusan, namun penyebarannya jauh lebih luas ketimbang yang pernah ditangani China sejak awal pandemi yang melumpuhkan Wuhan pada awal 2020.
Dulu, China langsung meredam penyebaran Covid-19 dengan melakukan lockdown segera dan tes Covid-19 massal untuk mengisolasi orang-orang yang terinfeksi bilamana kasus baru muncul.
Sebagian besar kasus tak menyebar keluar kota atau provinsi.
Baca Juga: Peneliti Sebut Antibodi Vaksin Sinovac Turun setelah 6 Bulan, BPOM China Pertimbangkan Dosis Ketiga
Tapi kali ini, kasus Covid-19 yang dikonfirmasi tersebar di lebih dari 35 kota di 17 provinsi China. China sendiri memiliki 33 provinsi dan wilayah.
Kota Nanjing dan Yangzhou telah membatalkan seluruh penerbangan domestik, dan Beijing telah menghentikan operasional kereta jarak jauh dari 23 stasiun.
Asosiasi Bola Basket China juga menangguhkan pertandingan liga profesional putranya.
Wuhan, ibu kota provinsi yang dihuni 11 juta orang di China tengah, menjadi kota yang melakukan tes Covid-19 massal terbaru.
Sebanyak 3 kasus terkonfirmasi di Wuhan pada Senin (2/8/2021). Ketiga kasus ini merupakan kasus Covid-19 non-impor yang terjadi selama lebih dari setahun.
Komisi Kesehatan Nasional menyatakan pada Selasa (3/8/2021), ketiga kasus di Wuhan termasuk dalam 90 kasus baru yang dikonfirmasi secara nasional pada hari sebelumnya.
Dari jumlah itu, 61 kasus menyebar secara lokal dan 29 kasus lainnya dilaporkan berasal dari mereka yang baru kembali dari luar negeri.
Baca Juga: Sebut Ada Staf Lab Wuhan yang Sakit Mirip Covid-19 Sebelum Wabah, AS Tuduh China Kurang Transparan
Sebagian besar kasus terjadi di provinsi Jiangsu. Wabah bermula di bandara Nanjing, ibu kota provinsi, dan telah menyebar ke bagian lain di provinsi.
Pihak berwenang melaporkan 45 kasus baru, 5 di Nanjing dan 40 lainnya di kota Yangzhou. Yangzhou terletak sekitar 105 kilometer dari Nanjing, dan tes putaran kedua tengah digelar di kota itu.
Sejumlah kecil kasus juga ditemukan di 5 provinsi lain dan kota Beijing dan Shanghai.
Di kota terbesar China di Shanghai, seorang sopir yang bekerja di salah satu dari 2 bandara utama di kota itu, terbukti positif. Sementara, Beijing melaporkan total 5 kasus.
Wabah Nanjing, yang berdasarkan pelacakan merupakan varian Delta, merupakan sumber kasus di sebagian besar wilayah lain. Sementara, wabah varian Delta di 2 tempat lain berkaitan dengan negara tetangga Myanmar, yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.
Baca Juga: Diplomat AS di China Telah Peringatkan Bahaya Virus Corona di Lab Wuhan Sejak 2017, tapi Diabaikan
Wabah di Zhengzhou, kota yang dilanda banjir yang menewaskan sekitar 300 orang pada bulan lalu, dimulai dengan kembalinya warga dari Myanmar melalui udara.
Wabah ketiga ini bocor ke provinsi Yunan melalui perbatasannya dengan Myanmar.
Para ilmuwan pemerintah menyatakan, vaksin China kurang efektif melawan varian baru Covid-19, kendati tetap memberikan perlindungan.
Pemerintah hanya memberikan vaksin China bagi warganya. Sejauh ini, pihak berwenang mencatat telah memberikan lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press