Ketahuan Tak Taat Aturan Selama Pandemi Covid-19, Masyarakat Jepang akan Dipermalukan di Depan Umum
Kompas dunia | 4 Agustus 2021, 00:00 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Pemerintah Jepang mengeluarkan ancaman bakal mempermalukan warganya di depan umum, jika tidak patuh terhadap langkah-langkah pengendalian pandemi Covid-19.
Kementerian Kesehatan setempat, Senin (2/8/2021), menyebut dengan jelas nama dari tiga warga negara Jepang yang telah menghindari kontak dengan pihak berwenang saat kembali dari luar negeri.
Pengumuman itu lantas memicu banyak spekulasi di antara pengguna Twitter terkait rincian ketiga orang yang diidentifikasi, seperti pekerjaan dan lokasi mereka.
Otoritas Jepang sejatinya telah meminta semua pelancong dari luar negeri, termasuk warganya sendiri, untuk melapor dan melakukan karantina mandiri selama dua minggu.
Baca Juga: Viral, Ulah Atlet Olimpiade Israel Rusakkan Tempat Tidur Karton, Banjir Kecaman dari Warga Jepang
Selain itu, para pendatang dari luar negeri juga diminta untuk menggunakan aplikasi pelacak lokasi pada ponselnya dan melaporkan kondisi kesehatan mereka secara rutin.
Dalam beberapa waktu terakhir, lonjakan signifikan telah terjadi dalam perkembangan kasus Covid-19 di Jepang dengan 10 ribu kasus baru yang tercatat setiap harinya secara nasional.
Tokyo, yang kini tangah menjadi tuan rumah olimpiade, memiliki rekor tertingginya untuk pertama kali yakni mencapai 4.058 kasus, Sabtu (31/72021).
Pemerintah Negeri Sakura pun memperluas keadaan daruratnya dengan memasukkan tiga prefektur di dekat Tokyo dan prefektur barat Osaka, Senin (2/8/2021).
Rencananya, penetapan keadaan darurat di Tokyo dan pulau selatan Okinawa akan berlangsung hingga 31 Agustus 2021.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com