Cuaca Ekstrem, Kota-kota di Sekitar Danau Como di Italia Dilanda Banjir dan Longsor
Kompas dunia | 28 Juli 2021, 06:45 WIBRekaman video menunjukkan mobil-mobil yang mengalami pecah kaca akibat hujan es, menepi di pinggir jalan, dan para sopirnya melongo keheranan sambil memeriksa kerusakan pada mobil mereka.
Hujan es terbilang kerap terjadi pada musim panas di Po River Valley di Italia. Namun, menurut ahli meteorologi Luca Lombroso, kekuatan hujan es tahun ini membuat fenomena itu “tak biasa”.
Baca Juga: Lomba Lari Maraton Berujung Petaka di China, 21 Pelari Tewas karena Cuaca Ekstrem dan Longsor
Analisa Coldiretti menunjukkan, hujan es terjadi 11 kali dalam sehari pada musim panas ini. Sepanjang tahun, sudah terjadi 386 kali hujan es.
Sementara, pada setahun hingga 6 tahun lalu, hujan es hanya terjadi selama beberapa kali. Kuantitas hujan es ini meningkat menjadi 92 kali pada 2018 dan 198 kali pada 2019.
“Dimensi hujan es juga berubah, dalam beberapa tahun terakhir bertumbuh pesat, contoh nyatanya dengan balok es asli jatuh dari langit, bahkan lebih besar dari bola tenis,” ujar Coldiretti.
Hujan es, yang disebut Coldiretti sebagai “iklim gila” ini, mampu menghancurkan seluruh ladang atau kebun sayur dan buah. Akibat hujan es, terjadi penurunan sebanyak 40 persen panen buah persik dan 50 persen panen nektarin.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press