Deskripsikan Pizza untuk Italia, Drakula untuk Rumania di Olimpiade, TV Korea Selatan Minta Maaf
Kompas dunia | 26 Juli 2021, 20:17 WIBBaca Juga: Candaan Tentang Holocaust 23 Tahun Lalu Viral, Direktur Upacara Pembukaan Olimpiade Tokyo Dipecat
Pada Sabtu (24/7/2021), MBC mengeluarkan permintaan maaf secara formal bagi negara-negara yang bersangkutan dan para penonton.”
“Gambar-gambar dan keterangan yang ada dimaksudkan untuk mempermudah pemirsa mengenali dan memahami dengan cepat negara-negara yang berparade pada upacara pembukaan Olimpiade,” kata pernyataan itu seperti dilansir dari CNN, Senin (26/7/2021).
“Namun kami mengakui kurangnya pertimbangan bagi negara-negara yang bersangkutan dan pemeriksaan tidak dilakukan secara menyeluruh. Ini adalah kesalahan yang tak termaafkan.”
MBC juga berjanji akan melakukan peninjauan atas proses editorialnya dan berjanji tak akan melakukan kesalahan serupa lagi.
MBC bukan satu-satunya televisi yang menuai kecaman atas peliputannya tentang Olimpiade sejauh ini.
Konsulat Jenderal China di New York, AS pun telah mengkritik jaringan televisi AS NBC. Lantaran NBC menggunakan ”peta China yang tak lengkap” saat menayangkan parade delegasi China pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo.
Dalam pernyataan yang dirilis di media sosial pada Sabtu (24/7/2021), juru bicara konsulat menyatakan bahwa peta itu menciptakan pengaruh sangat buruk dan merusak martabat dan emosi rakyat China. Pihak konsulat juga mendesak NBC untuk mengakui betapa seriusnya masalah tersebut.
“Konsulat Jenderal di New York hendak menunjukkan bahwa peta merupakan ekspresi wilayah nasional, yang menyimbolkan kedaulatan nasional dan integritas teritorial,” kata pernyataan itu.
“Upaya-upaya untuk menggunakan Olimpiade untuk memainkan 'trik' politik dan promosi diri untuk mencapai motif tersembunyi, tidak akan pernah berhasil,” imbuh pernyataan itu.
Peta NBC yang menggambarkan wilayah China tidak termasuk Taiwan atau Laut China Selatan. NBC menyatakan pada CNN bahwa mereka tak mau berkomentar terkait masalah itu kali ini.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : CNN