Deskripsikan Pizza untuk Italia, Drakula untuk Rumania di Olimpiade, TV Korea Selatan Minta Maaf
Kompas dunia | 26 Juli 2021, 20:17 WIBSEOUL, KOMPAS.TV – Upacara pembukaan Olimpiade Tokyo merupakan acara menyenangkan untuk ditonton. Barisan para atlet berhias otot menonjol dan rupa berseri-seri, dengan bangga berjalan dalam parade berbagai bangsa.
Tontonan yang memang dibuat untuk disiarkan televisi itu merupakan jendela bagi sejumlah pemirsa untuk belajar lebih jauh tentang negara-negara dan para atlet yang kurang mereka kenal.
Untuk menjembatani kesenjangan pengetahuan itu, sebuah lembaga penyiaran televisi di Korea Selatan gagal dengan sukses. Lantaran, jaringan televisi itu memberikan gambaran negara-negara peserta Olimpiade menggunakan stereotip yang menyinggung.
Saat para atlet Haiti berjalan memasuki stadion, sebuah kalimat terpampang di layar televisi MBC Korea Selatan, berbunyi, “Situasi politik dipicu oleh pembunuhan presiden.”
Baca Juga: Mengerikan, Beruang Liar Terlihat di Dalam Arena Pertandingan Olimpiade Tokyo
Saat para atlet Suriah berparade, MBC menayangkan keterangan yang mengatakan, “Sumber daya bawah tanah yang kaya; perang sipil yang melanda sepanjang 10 tahun terakhir.”
Dalam keterangan lain, MBC menggambarkan Kepulauan Marshall dengan “pernah menjadi lokasi uji coba nuklir untuk Amerika Serikat (AS)”. Saat para atlet Ukraina memasuki parade, MBC menampilkan gambar musibah Chernobyl, insiden nuklir terburuk di dunia.
Ketika parade Italia tampil, MBC menayangkan gambar seloyang pizza. Untuk menggambarkan Norwegia, irisan tipis ala filet salmon mengudara.
Lalu, gambar drakula digunakan untuk melukiskan tim Rumania. Dan untuk tim El Salvador, yang melegalkan Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, gambar mata uang kripto ditampilkan.
Usai tayangan siaran langsung upacara pembukaan Olimpiade Tokyo, MBC pun menuai banjir kritik. Seorang pengguna Twitter Korea Selatan menulis, “MBC wow, bagaimana jika Korea Selatan diperkenalkan sebagai negara dengan musibah kapal feri Sewol?”
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : CNN