> >

Janji Dukung Afghanistan, AS Bersumpah akan Terus Bombardir Taliban

Kompas dunia | 26 Juli 2021, 10:22 WIB
Tentara Amerika Serikat yang bertugas di Afghanistan mulai ditarik mundur, Sabtu (1/5/2021). (Sumber: AP Photo)

KABUL, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) bersumpah akan terus bombardir Taliban sebagai bentuk dukungan kepada Afghanistan.

Hal itu diungkapkan oleh Komandan dari Pusat Komando AS, Jenderal Marinir Kenneth McKenzie, Minggu (25/7/2021).

Pernyataan McKenzie berkaitan dengan semakin meningkatnya serangan Afghanistan di tengah pemulangan tentara AS dan militer internasional lainnya dari Afghanistan.

Taliban dikabarkan telah menduduki setengah wilayah Afghanistan, khususnya di pedesaan.

Baca Juga: Viral, Polisi India Selamatkan Perempuan yang Ingin Bunuh Diri

Mereka juga telah memenangi beberapa pertempuran melawan tentara Afghanistan beberapa pekan terakhir.

AS sendiri telah melakukan serangan udara ke wilayah yang dikuasai oleh Taliban pada pekan lalu, dan McKenzie berjanji akan terus melakukannya.

“Amerika Serikat telah meningkatkan serangan udara untuk mendukung tentara Afghanistan pada beberapa hari terakhir,” tuturnya dikutip dari Al-Jazeera.

“Dan kami bersiap melanjutkan dukungan level tinggi ini pada beberapa pekan ke depan jika Taliban terus melanjutkan serangan mereka,” tambah McKenzie.

Namun, McKenzie menolah untuk memberi jawaban saat ditanya apakah serangan udara itu akan berlanjut ketika AS mengakhiri misi militer mereka di Afghanistan pada 31 Agustus nanti.

Baca Juga: Demonstrasi Anti-Lockdown di Australia Banjir Kecaman, Pejabat: Mereka Seharusnya Malu

Taliban saat ini dikabarkan telah merebut sejumlah distrik yang merupakan perbatasan dengan negara lain.

Mereka juga telah mengepung sejumlah kota besar Afghanistan meski belum bisa mendudukinya.

Menurut Kepala Staf Gabungan AS, Jenderal Mark Milley, apa yang dilakukan Taliban merupakan usaha untuk mengisolasi pusat populasi besar/

Milley mengatakan milisi tersebut dikabarkan telah mengambil alih sekitar 419 distrik dan memberikan tekanan terhadap 17 dari 34 provinsi di Afghanistan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU