> >

Kasus Baru dan Kematian Melonjak pada Kaum Anti-Vaksinasi Covid-19, Pemerintahan Joe Biden Kerepotan

Kompas dunia | 18 Juli 2021, 01:44 WIB
Presiden Joe Biden mencoba mendengar pertanyaan yang dilontarkan wartawan saat dia menuju Marine One di South Lawn Gedung Putih di Washington, Jumat, 16 Juli 2021, untuk menghabiskan akhir pekan di Camp David. (Sumber: AP Photo/Susan Walsh)

Ini bukan perbaikan yang mudah. Banyak orang Amerika tetap menolak atau tidak termotivasi untuk mendapatkan suntikan vaksin Covid-19, meskipun berbulan-bulan sering dilakukan upaya kreatif oleh pejabat federal dan negara bagian serta sektor swasta untuk menyebarkan informasi tentang keamanan dan aksesibilitas vaksin.

Surgeon General Vivek Murthy menambahkan meskipun pemerintah dapat memainkan peran penting, "ini harus menjadi strategi 'paling penting' dengan partisipasi dari semua, termasuk sekolah, pengusaha, perusahaan teknologi dan individu."

Dalam beberapa hari terakhir, pemerintahan Biden mengalihkan fokusnya ke orang Amerika yang lebih muda.

Mereka meminta bintang pop Olivia Rodrigo untuk hadir di Gedung Putih sepanjang hari Rabu berkegiatan dengan Biden dan pakar penyakit menular terkemuka Dr Anthony Fauci yang banyak didokumentasikan untuk media sosial.

Orang yang lebih muda berada pada risiko terendah dari hasil buruk dari Covid-19, namun di sisi lain terbukti menjadi yang paling kecil kemungkinannya untuk menjalani vaksinasi Covid-19.

Baca Juga: Joe Biden Kecam Penyebaran Misinformasi di Media Sosial: Mereka Bisa Membunuh Orang

Jacob Conary, 15, mendengarkan nasihat setelah menerima suntikan pertama vaksinasi Covid-19, Rabu, 12 Mei 2021, di Auburn, Maine, Amerika Serikat, yang menyuntikkan vaksin Covid-19 untuk anak usia 12 hingga 15 tahun. (Sumber: AP Photo/Robert F. Bukaty)

Tetapi terdapat kelompok besar lainnya terbukti menjadi tantangan yang lebih menjengkelkan, yakni Partai Republik.

Pejabat pemerintah meningkatkan kritik mereka beberapa hari terakhir terhadap pejabat publik dan perusahaan media sosial karena dianggap membiarkan penyebaran atau tidak mengutuk penyebaran informasi yang salah tentang vaksin Covid-19 di antara para pengikut Partai Republik.

“Mereka membunuh orang,” kata Biden.

Tudingan ini ditanggapi Facebook. "Kami tidak akan terganggu oleh tuduhan yang tidak didukung oleh fakta," kata Juru Bicara Facebook Kevin McAlister dalam sebuah pernyataan.

“Faktanya adalah, lebih dari 2 miliar orang telah melihat informasi resmi di Facebook tentang Covid-19 dan vaksin, lebih banyak daripada media sosial lain mana pun di internet.”

Kemasygulan pemerintahan Joe Biden meningkat di tengah fakta puluhan juta orang Amerika terus-menerus menolak untuk menjalani vaksinasi Covid-19 sehingga memperpanjang pandemi dan mengorbankan nyawa dengan sia-sia. Sementara para pakar dan pejabat kesehatan menekankan hampir semua kasus serius dan kematian akibat Covid-19 saat ini dapat dicegah.

Lebih dari 99% kematian akibat Covid-19 dan 97% rawat inap adalah orang-orang yang belum menjalani vaksinasi, menurut CDC.

Pandemi sekarang, kata koordinator Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients, menjadi salah satu yang paling mengancam orang yang tidak divaksinasi.

Dia mengatakan pemerintahan Biden memperkirakan kasus akan meningkat dalam beberapa minggu ke depan karena penyebaran di komunitas dengan tingkat vaksinasi rendah, tetapi Zients menambahkan ada tanda peningkatan kasus mendorong lebih banyak orang untuk mencari vaksinasi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU